
Ari Chandra Kurniawan
Inspirator | Inisiator Gerakan Sadar Kaya | Sociopreneur | Penulis buku AWAS KAYA MENDADAK.
Pelajari berbagai inspirasi dan informasi seputar bisnis, investasi dan strategi dalam meningkatkan Kekayaan, kemakmuran dan keberlimpahan pada hidup anda.
Recent Posts
Dan pori-pori yang ada di telapak kaki ini menjadi penghantar kebahagiaan ku kepada rerumputan. Inilah salah satu aplikasi Qolbun Shafi.
Wallahu a’lam bishowab.
Wallahu a’lam bishowab.
QOLBUN SHAFI
Alhamdulillah semalam berkesempatan kembali duduk bersama sang guru, kembali menatap wajahnya yang teduh dan meresapi setiap kata yang disampaikan. Meresapi kata-kata ini menjadi begitu penting karena seringkali saya mendapati diri saya ‘miss meaning’ ketika mendengar ujaran beliau.
Pernah ada kalimat “Jangan banyak pintu” dilontarkan kepada saya, lalu saya loading cukup lama menerka-nerka apa maksudnya. Sampai saya pikir saya paham, eh ternyata maksudnya beda. Lalu saya konfirmasi keesokan harinya apa sebetulnya makna dari kalimat tersebut. Cuma senyum yang saya dapatkan.
Ada lagi dua kata yang saya pikir saya paham maksudnya, dan kata-kata ini adalah ajaran yang dua tahun lebih sering diulang-ulang yakni Qolbun Shafi, Hati bersih…kira-kira itu artinya.
Tapi semalam, ternyata beda sama sekali dengan apa yang saya pahami selama ini. Saya pikir Qolbun Shafi ini adalah tentang ber-husnuzhan, memaafkan orang lain, lupakan dendam dan kebencian, bebas dari penyakit hati seperti riya, ujub, takabur, sum’ah, suudzhon, hasad dan lainnya.
Ternyata beda…
Untuk pertama kalinya Qolbun Shafi di bahas jauh lebih dalam. Pasca menikmati nasi kebuli, suguhan ilmu berikutnya nggak kalah dahsyat. Saya di review lagi tentang apa beda hati dan pikiran, mana nafs, qolb, shadr, fuad, syahwat dan berbagai lapisan kesadaran lainnya.
Ternyata Qolbun Shafi versi semalam itu tentang beraktifitas dan bekerja menggunakan hati sebagai pusat komando. Bukan otak apalagi hawa nafsu. Karena menurut sang guru urusan otak itu mudah, banyak metode brain hacking-nya.
Contoh sebuah daerah yang bernama Syibam di Yaman, banyak orang-orang sholeh dan waliyullah ‘takut’ melewati desa ini karena bisa menyedot ilmu siapapun yang lewat dengan kesombongan. Sepintar apapun mendadak bisa menjadi bloon. Maka perlu doa dan zikir tertentu untuk melewati daerah ini.
Sang guru juga bercerita bagaimana beliau dulu melakukan brain hack pada gurunya saat masih duduk di madrasah. Yaitu meng-copy pengetahuan guru tersebut di dalam kepalanya seketika sehingga mendapatkan nilai sempurna pada hasil ujiannya.
Namun akhirnya ditegur ustadz lainnya karena ketahuan menggunakan ilmu tersebut. Dulu teknik semacam ini mungkin masih kategori ilmu ghaib, namun dengan adanya teknologi AI semisal ChatGPT atau MetaAI yang bisa menjawab pertanyaan apapun hasil ‘menyedot’ berbagai informasi digital adalah merupakan analogi yang bersesuaian dengan cerita diatas dan menjadi rasionalisasi dari ilmu Brain Hacking. Btw ini namanya versi saya saja agar lebih mudah menjelaskannya.
Sekali lagi beliau menekankan bahwa begitu mudahnya permainan perkara otak jika hati sudah dibersihkan maka pengetahuan mudah didapatkan. Sebagai bukti, bahkan beliau bisa menghafal Qur’an 30 juz kurang dari 2 bulan saja. Lalu ilmu-ilmu ini diajarkan oleh para gembong preman di Kayu Agung dalam percepatan mempelajari ilmu agama. Hasilnya, banyak ‘duta-duta’ yang melegenda itu kini menjadi ustadz, haji, khatib dan mengajar Qiraat, padahal dulu perampok kelas internasional.
Qolbun Shafi versi semalam lebih banyak tentang bagaimana memanifestasi kehidupan sesuai petunjuk hati. Dan hasilnya akan melampaui batas normal karena ada unsur spiritual yang menjadi platformnya. Hasilnya akan berkelimpahan dan mengagumkan mata kami-kami yang awam.
Tiba-tiba beliau berdiri memberikan contoh serta langsung dipraktikan. Hal ini sudah menjadi ritual pada aplikasi kesehariannya. Sang guru berdiri di pinggir kolam ikan sambil bersholawat, lalu bergeser ke taman menginjak rumput sambil bersholawat. Sekilas biasa saja, apa istimewanya hal tersebut?
Lalu sang Guru berkata, saya bersholawat bukan untuk diri saya saja, tapi menyenangkan ikan-ikan agar ikut mendengarkan sholawat, lama kelamaan menjadi ritual ‘wajib’ setiap pagi seolah ikan-ikan itu memanggil,”kapan kami dengar sholawat lagi?”
Saya bersholawat bukan untuk diri saya saja tapi setiap rumput dan tanaman yang saya sentuh semoga merasakan kebahagiaan yang saya rasakan ketika saya bersholawat.
Alhamdulillah semalam berkesempatan kembali duduk bersama sang guru, kembali menatap wajahnya yang teduh dan meresapi setiap kata yang disampaikan. Meresapi kata-kata ini menjadi begitu penting karena seringkali saya mendapati diri saya ‘miss meaning’ ketika mendengar ujaran beliau.
Pernah ada kalimat “Jangan banyak pintu” dilontarkan kepada saya, lalu saya loading cukup lama menerka-nerka apa maksudnya. Sampai saya pikir saya paham, eh ternyata maksudnya beda. Lalu saya konfirmasi keesokan harinya apa sebetulnya makna dari kalimat tersebut. Cuma senyum yang saya dapatkan.
Ada lagi dua kata yang saya pikir saya paham maksudnya, dan kata-kata ini adalah ajaran yang dua tahun lebih sering diulang-ulang yakni Qolbun Shafi, Hati bersih…kira-kira itu artinya.
Tapi semalam, ternyata beda sama sekali dengan apa yang saya pahami selama ini. Saya pikir Qolbun Shafi ini adalah tentang ber-husnuzhan, memaafkan orang lain, lupakan dendam dan kebencian, bebas dari penyakit hati seperti riya, ujub, takabur, sum’ah, suudzhon, hasad dan lainnya.
Ternyata beda…
Untuk pertama kalinya Qolbun Shafi di bahas jauh lebih dalam. Pasca menikmati nasi kebuli, suguhan ilmu berikutnya nggak kalah dahsyat. Saya di review lagi tentang apa beda hati dan pikiran, mana nafs, qolb, shadr, fuad, syahwat dan berbagai lapisan kesadaran lainnya.
Ternyata Qolbun Shafi versi semalam itu tentang beraktifitas dan bekerja menggunakan hati sebagai pusat komando. Bukan otak apalagi hawa nafsu. Karena menurut sang guru urusan otak itu mudah, banyak metode brain hacking-nya.
Contoh sebuah daerah yang bernama Syibam di Yaman, banyak orang-orang sholeh dan waliyullah ‘takut’ melewati desa ini karena bisa menyedot ilmu siapapun yang lewat dengan kesombongan. Sepintar apapun mendadak bisa menjadi bloon. Maka perlu doa dan zikir tertentu untuk melewati daerah ini.
Sang guru juga bercerita bagaimana beliau dulu melakukan brain hack pada gurunya saat masih duduk di madrasah. Yaitu meng-copy pengetahuan guru tersebut di dalam kepalanya seketika sehingga mendapatkan nilai sempurna pada hasil ujiannya.
Namun akhirnya ditegur ustadz lainnya karena ketahuan menggunakan ilmu tersebut. Dulu teknik semacam ini mungkin masih kategori ilmu ghaib, namun dengan adanya teknologi AI semisal ChatGPT atau MetaAI yang bisa menjawab pertanyaan apapun hasil ‘menyedot’ berbagai informasi digital adalah merupakan analogi yang bersesuaian dengan cerita diatas dan menjadi rasionalisasi dari ilmu Brain Hacking. Btw ini namanya versi saya saja agar lebih mudah menjelaskannya.
Sekali lagi beliau menekankan bahwa begitu mudahnya permainan perkara otak jika hati sudah dibersihkan maka pengetahuan mudah didapatkan. Sebagai bukti, bahkan beliau bisa menghafal Qur’an 30 juz kurang dari 2 bulan saja. Lalu ilmu-ilmu ini diajarkan oleh para gembong preman di Kayu Agung dalam percepatan mempelajari ilmu agama. Hasilnya, banyak ‘duta-duta’ yang melegenda itu kini menjadi ustadz, haji, khatib dan mengajar Qiraat, padahal dulu perampok kelas internasional.
Qolbun Shafi versi semalam lebih banyak tentang bagaimana memanifestasi kehidupan sesuai petunjuk hati. Dan hasilnya akan melampaui batas normal karena ada unsur spiritual yang menjadi platformnya. Hasilnya akan berkelimpahan dan mengagumkan mata kami-kami yang awam.
Tiba-tiba beliau berdiri memberikan contoh serta langsung dipraktikan. Hal ini sudah menjadi ritual pada aplikasi kesehariannya. Sang guru berdiri di pinggir kolam ikan sambil bersholawat, lalu bergeser ke taman menginjak rumput sambil bersholawat. Sekilas biasa saja, apa istimewanya hal tersebut?
Lalu sang Guru berkata, saya bersholawat bukan untuk diri saya saja, tapi menyenangkan ikan-ikan agar ikut mendengarkan sholawat, lama kelamaan menjadi ritual ‘wajib’ setiap pagi seolah ikan-ikan itu memanggil,”kapan kami dengar sholawat lagi?”
Saya bersholawat bukan untuk diri saya saja tapi setiap rumput dan tanaman yang saya sentuh semoga merasakan kebahagiaan yang saya rasakan ketika saya bersholawat.
PERUSAHAAN RAMAI-RAMAI PECAT GEN Z, INI 10 ALASANNYA
Jakarta - Setiap generasi memang punya cara kerjanya masing-masing. Kebiasaan Gen Z yang telah memasuki dunia karier pun sering kali menjadi sorotan para senior. Tak hanya dievalusi, baru-baru ini dilaporkan banyak perusahaan memecat pegawai baru karena berbagai alasan. Seperti apa karakteristik Gen Z yang membuat mereka kurang disukai dan bagaimana mengatasinya?
Dilansir Euronews, perusahaan ramai-ramai memberhentikan karyawan Gen Z tak lama setelah diterima. Hal itu terungkap dari sebuah studi yang melibatkan 1.000 manajer yang membawahi pekerja usia 20an. Hasilnya menyatakan satu dari enam mengaku tidak mau lagi mempekerjakan Gen Z karena reputasi mereka yang kurang baik.
Apa sebabnya? Holly Schroth, dosen senior Haas School of Business at the University of California, mengatakan hal itu bisa dipengaruhi sistem pendidikan. Banyak Gen Z lebih fokus pada ekstrakulikuler saat kuliah. Tapi mereka kurang pengalaman untuk masuk ke dunia kerja.
"Mereka tidak tahu kemampuan dasar untuk berinteraksi sosial dengan pelanggan, klien, dan rekan kerja ataupun etika tempat kerja. Hasilnya, tergantung perusahaan apakah mau menerima pegawai baru dengan benar dan memberi mereka pelatihan. Untuk itu, bos harus bersikap seperti coach sekaligus manajer," katanya.
Salah satu menajer memberikan testimoninya. Ia mengatakan pada dasar Gen Z kurang pengalaman dan bekal soft skill maupun hard skill. Adapun yang mengeluhkan mereke kesulitan mengatur beban kerja, sering telat, dan tidak bisa berpakaian dan berbicara yang lebih profesional.
Berikut 10 alasan terbesar Gen Z dipecat berdasarkan studi:
1. Kurang motivasi dan inisiatif dalam bekerja (50%)
2. Kurang profesional (46%)
3. Kurang kemampuan organisasi (42%)
4. Kurang kemampuan komunikasi (39%)
5. Kurang bisa menanggapi feedback (dari atasan atau klien) (38%)
6. Kurang pengalaman kerja yang relevan (38%)
7. Kurang dalam memecahkan masalah (34%)
8. Kemampuan teknisnya tidak efisien (31%)
9. Tidak bisa berbaur dengan budaya perusahaan (31%)
10. Kesulitan bekerja tim (30%)
Untuk mengatasinya, baik pihak perusahaan maupun Gen Z perlu saling menyesuaikan. Para pekerja muda pun harus tahu mengubah kebiasaan dan menambah bekal untuk masuk dunia profesional. Berikut 11 cara yang bisa dilakukan agar Gen Z diterima dan disukai berdasarkan 'curhatan' para manajer:
1. Tunjukkan inisiatif
2. Bersikap positif
3. Tunjukkan etika kerja
4. Mau beradaptasi
5. Mau menerima saran dan kritik
6. Tepat waktu dan bisa diandalkan
7. Punya kemampuan teknis yang kuat
8. Kemampuan interpersonal yang baik
9. Punya pengalaman magang dan kerja
10. Menggunakan media sosial dengan pantas
11. Hindari perbincangan politik
#characterbuilding#mentalhealth#adabdankarakterbangsa
Jakarta - Setiap generasi memang punya cara kerjanya masing-masing. Kebiasaan Gen Z yang telah memasuki dunia karier pun sering kali menjadi sorotan para senior. Tak hanya dievalusi, baru-baru ini dilaporkan banyak perusahaan memecat pegawai baru karena berbagai alasan. Seperti apa karakteristik Gen Z yang membuat mereka kurang disukai dan bagaimana mengatasinya?
Dilansir Euronews, perusahaan ramai-ramai memberhentikan karyawan Gen Z tak lama setelah diterima. Hal itu terungkap dari sebuah studi yang melibatkan 1.000 manajer yang membawahi pekerja usia 20an. Hasilnya menyatakan satu dari enam mengaku tidak mau lagi mempekerjakan Gen Z karena reputasi mereka yang kurang baik.
Apa sebabnya? Holly Schroth, dosen senior Haas School of Business at the University of California, mengatakan hal itu bisa dipengaruhi sistem pendidikan. Banyak Gen Z lebih fokus pada ekstrakulikuler saat kuliah. Tapi mereka kurang pengalaman untuk masuk ke dunia kerja.
"Mereka tidak tahu kemampuan dasar untuk berinteraksi sosial dengan pelanggan, klien, dan rekan kerja ataupun etika tempat kerja. Hasilnya, tergantung perusahaan apakah mau menerima pegawai baru dengan benar dan memberi mereka pelatihan. Untuk itu, bos harus bersikap seperti coach sekaligus manajer," katanya.
Salah satu menajer memberikan testimoninya. Ia mengatakan pada dasar Gen Z kurang pengalaman dan bekal soft skill maupun hard skill. Adapun yang mengeluhkan mereke kesulitan mengatur beban kerja, sering telat, dan tidak bisa berpakaian dan berbicara yang lebih profesional.
Berikut 10 alasan terbesar Gen Z dipecat berdasarkan studi:
1. Kurang motivasi dan inisiatif dalam bekerja (50%)
2. Kurang profesional (46%)
3. Kurang kemampuan organisasi (42%)
4. Kurang kemampuan komunikasi (39%)
5. Kurang bisa menanggapi feedback (dari atasan atau klien) (38%)
6. Kurang pengalaman kerja yang relevan (38%)
7. Kurang dalam memecahkan masalah (34%)
8. Kemampuan teknisnya tidak efisien (31%)
9. Tidak bisa berbaur dengan budaya perusahaan (31%)
10. Kesulitan bekerja tim (30%)
Untuk mengatasinya, baik pihak perusahaan maupun Gen Z perlu saling menyesuaikan. Para pekerja muda pun harus tahu mengubah kebiasaan dan menambah bekal untuk masuk dunia profesional. Berikut 11 cara yang bisa dilakukan agar Gen Z diterima dan disukai berdasarkan 'curhatan' para manajer:
1. Tunjukkan inisiatif
2. Bersikap positif
3. Tunjukkan etika kerja
4. Mau beradaptasi
5. Mau menerima saran dan kritik
6. Tepat waktu dan bisa diandalkan
7. Punya kemampuan teknis yang kuat
8. Kemampuan interpersonal yang baik
9. Punya pengalaman magang dan kerja
10. Menggunakan media sosial dengan pantas
11. Hindari perbincangan politik
#characterbuilding#mentalhealth#adabdankarakterbangsa
Tugas Para Pemimpin Bangsa
Selamat bertugas kepada Bapak Prabowo Subianto, sebagai anak bangsa kami menarih harapan besar di pundak bapak untuk terwujudnya cita-cita bernegara, terlaksananya amanat konstitusi serta terwujudnya janji-janji kampanye serta visi misi yang bapak gaungkan sejak dulu.
Ini adalah foto pertama kali kita berjumpa di tahun 2009. Hanya diberi sentuhan Al agar tampak baru dan segar kembali. Sejak itu saya mendukung bapak, 2014 dan 2019 saya masuk di timses bapak. Saya rela di katakan kampret saat itu. Namun karena ada nilai yang saya bela, mohon maaf 2024 saya tidak bersama bapak. Sungguh dari jauh, tetap saya pengagum dan pendukung bapak.
Terima kasih telah menjadi teladan dalam semangat pantang menyerah, kami tahu peristiwa-peristiwa besar apa yang bapak pernah alami sepanjang hidup bapak dan semua tercatat dalam sejarah. Kelak bangsa ini akan hebat dipimpin oleh orang yang tangguh dan teguh seperti bapak.
Selain ikhtiar kita sebagai manusia yang menjadi keharusan, izinkan kami mengingatkan bahwa ‘Tangan’ Tuhan berada diatas pemimpin yang adil dan berjuang diatas kebenaran.
Ada hal-hal immateri yang akan menjadi booster kemakmuran bangsa, serta akselerator kebaikan eksponensial yang akan dinikmati dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Yakni unsur KEBERKAHAN.
Saya mendoakan agar bapak mampu berbuat yang terbaik serta sekuat-kuatnya mengemban amanah, menjaga negeri dan menjadi pengayom bagi setiap warga negara, baik yang memilih ataupun tidak memilih bapak saat pemilu lalu.
Izinkan kami mengingatkan kampanye kebaikan yang Tuhan wahyukan kepada kita semua, khususnya kepada bapak sebagai pemimpin kami yakni apa yang Allah infokan di surat Al-A’raf Ayat 96:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Pemimpin adalah pencipta suasana, ia mampu menginspirasi perubahan dengan atmosfer kepemimpinannya.
Diatas Allah telah janjikan untuk melimpahkan berkah baik dari langit maupun bumi, insya Allah dengan modal ini bisa mencukupi seluruh kebutuhan rakyat dan terlindungi dari segala hal-hal yang merusak, baik ancaman dari dalam maupun luar.
Namun, Dia menutup ayat dengan peringatan besar bagi yang mendustakan ayat-ayat-Nya dengan siksa akibat perbuatan tersebut. Peringatan ini bukan hanya untuk bapak, tapi bagi seluruh ummat manusia agar tak menganggap remeh, memandang sepele dan sebelah mata perkara ini.
Sebesar-besarnya effort kita sebagai manusia, tentu akan makin sempurna pencapaiannya jika Tuhan turut serta dengan keberkahannya dan diberikan ilham bagi para pemimpin untuk meraih solusi dari segala persoalan bangsa.
Sekali lagi, selamat bertugas Pak Prabowo semoga Allah merahmati ikhtiar Bapak dalam memimpin bangsa ini.
Ari Chandra Kurniawan
Ketua Umum DPP Partai PELITA
Selamat bertugas kepada Bapak Prabowo Subianto, sebagai anak bangsa kami menarih harapan besar di pundak bapak untuk terwujudnya cita-cita bernegara, terlaksananya amanat konstitusi serta terwujudnya janji-janji kampanye serta visi misi yang bapak gaungkan sejak dulu.
Ini adalah foto pertama kali kita berjumpa di tahun 2009. Hanya diberi sentuhan Al agar tampak baru dan segar kembali. Sejak itu saya mendukung bapak, 2014 dan 2019 saya masuk di timses bapak. Saya rela di katakan kampret saat itu. Namun karena ada nilai yang saya bela, mohon maaf 2024 saya tidak bersama bapak. Sungguh dari jauh, tetap saya pengagum dan pendukung bapak.
Terima kasih telah menjadi teladan dalam semangat pantang menyerah, kami tahu peristiwa-peristiwa besar apa yang bapak pernah alami sepanjang hidup bapak dan semua tercatat dalam sejarah. Kelak bangsa ini akan hebat dipimpin oleh orang yang tangguh dan teguh seperti bapak.
Selain ikhtiar kita sebagai manusia yang menjadi keharusan, izinkan kami mengingatkan bahwa ‘Tangan’ Tuhan berada diatas pemimpin yang adil dan berjuang diatas kebenaran.
Ada hal-hal immateri yang akan menjadi booster kemakmuran bangsa, serta akselerator kebaikan eksponensial yang akan dinikmati dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Yakni unsur KEBERKAHAN.
Saya mendoakan agar bapak mampu berbuat yang terbaik serta sekuat-kuatnya mengemban amanah, menjaga negeri dan menjadi pengayom bagi setiap warga negara, baik yang memilih ataupun tidak memilih bapak saat pemilu lalu.
Izinkan kami mengingatkan kampanye kebaikan yang Tuhan wahyukan kepada kita semua, khususnya kepada bapak sebagai pemimpin kami yakni apa yang Allah infokan di surat Al-A’raf Ayat 96:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Pemimpin adalah pencipta suasana, ia mampu menginspirasi perubahan dengan atmosfer kepemimpinannya.
Diatas Allah telah janjikan untuk melimpahkan berkah baik dari langit maupun bumi, insya Allah dengan modal ini bisa mencukupi seluruh kebutuhan rakyat dan terlindungi dari segala hal-hal yang merusak, baik ancaman dari dalam maupun luar.
Namun, Dia menutup ayat dengan peringatan besar bagi yang mendustakan ayat-ayat-Nya dengan siksa akibat perbuatan tersebut. Peringatan ini bukan hanya untuk bapak, tapi bagi seluruh ummat manusia agar tak menganggap remeh, memandang sepele dan sebelah mata perkara ini.
Sebesar-besarnya effort kita sebagai manusia, tentu akan makin sempurna pencapaiannya jika Tuhan turut serta dengan keberkahannya dan diberikan ilham bagi para pemimpin untuk meraih solusi dari segala persoalan bangsa.
Sekali lagi, selamat bertugas Pak Prabowo semoga Allah merahmati ikhtiar Bapak dalam memimpin bangsa ini.
Ari Chandra Kurniawan
Ketua Umum DPP Partai PELITA
KEUTAMAAN TIDAK IRI DAN DENDAM
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
Pernah suatu ketika selama tiga hari berturut-turut seorang sahabat Anshar terkabarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagai penghuni surga
tatkala Abdullah ibnu ‘Amr menelisik dengan turut bermalam bersama sahabat anshar tersebut selama tiga hari, ternyata tidak ada amal istimewa yang ia kerjakan
tapi ia pun menjelaskan,
“Tidaklah aku mengerjakan amal apapun melainkan seperti yang telah engkau lihat. Hanya saja aku tidak pernah memiliki rasa dendam kepada seorang muslim pun, dan tidak pula iri dengki atas nikmat yang Allah berikan kepadanya”
Lalu Abdullah ibnu ‘Amr berkata
هذه التي بلغت بك وهى التي لا نطيق
inilah keutamaan yang engkau miliki dan kami tidak mampu melakukannya
(Shahih, HR Ahmad 12697, al-Baihaqi 6181 dalam Syu’abul Iman)
.
.
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
Pernah suatu ketika selama tiga hari berturut-turut seorang sahabat Anshar terkabarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagai penghuni surga
tatkala Abdullah ibnu ‘Amr menelisik dengan turut bermalam bersama sahabat anshar tersebut selama tiga hari, ternyata tidak ada amal istimewa yang ia kerjakan
tapi ia pun menjelaskan,
“Tidaklah aku mengerjakan amal apapun melainkan seperti yang telah engkau lihat. Hanya saja aku tidak pernah memiliki rasa dendam kepada seorang muslim pun, dan tidak pula iri dengki atas nikmat yang Allah berikan kepadanya”
Lalu Abdullah ibnu ‘Amr berkata
هذه التي بلغت بك وهى التي لا نطيق
inilah keutamaan yang engkau miliki dan kami tidak mampu melakukannya
(Shahih, HR Ahmad 12697, al-Baihaqi 6181 dalam Syu’abul Iman)
.
.
EKOSISTEM KOTA CAHAYA
Mimpi MANSA adalah membangun duplikasi Madinatul Munawarah di berbagai tempat. Alurnya dengan membangun Masjid dulu, membangun jama’ah baik adab dan akhlaknya lalu membangun ekosistem masyarakatnya.
Kalau belajar dari sejarah itu mulai membangun masjid Quba, mempersaudarakan sesama jamaah serta mengekplorasi potensinya lalu membangun pasar dan ekosistem pendukung lainnya.
Linear dengan program MANSA yakni bidang Dakwah, Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi. Semua ini nggak bisa dibangun sendiri, harus berjamaah dan bahu membahu. Maka perlahan, kami merajut kolaborasi dengan para penggerak dan sociopreneur lainnya sesuai dengan ranah dan kompetensi masing-masing.
Membangun masjid di berbagai pelosok sudah menjadi expertise @masjidnusantara, ribuan masjid sudah direnovasi dan dua ratusan yang sudah dibangun. MANSA berharap dari masjid-masjid yang sudah dibangun ini bisa dilahirkan program-program solutif.
Sementara membangun program kemasjidan berbasis Life Span Development adalah ranahnya @sahabatmasjidberdaya, jamaah didata dan di penuhi berbagai kebutuhannya oleh masjid berdasarkan rentang usia dan jenis kelamin. Targetnya adalah agar kebergantungan masyarakat terhadap masjid menjadi tinggi.
Ketika program masjid sudah terbangun, maka step berikutnya adalah membangun karakter masyarakat sekitar masjid dengan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan dan ini ahlinya @kampungsedekahofficial sebagai community developer.
Ini baru batu bata awal dari fondasi bangunan kemakmuran yang menjadi penyangga peradaban. Dari titik-titik kecil ini diharapkan setiap kampung dan daerah yang mengaplikasikan konsep MANSA ini menjadi miniatur Madinatul Munawaroh. Kota-kota yang bercahaya dan berperadaban.
Bismillah saja, semoga Allah mudahkan karena memang tidak mudah, dan Allah ringankan langkah-langkah dari hal-hal yang memberatkan.
Mimpi MANSA adalah membangun duplikasi Madinatul Munawarah di berbagai tempat. Alurnya dengan membangun Masjid dulu, membangun jama’ah baik adab dan akhlaknya lalu membangun ekosistem masyarakatnya.
Kalau belajar dari sejarah itu mulai membangun masjid Quba, mempersaudarakan sesama jamaah serta mengekplorasi potensinya lalu membangun pasar dan ekosistem pendukung lainnya.
Linear dengan program MANSA yakni bidang Dakwah, Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi. Semua ini nggak bisa dibangun sendiri, harus berjamaah dan bahu membahu. Maka perlahan, kami merajut kolaborasi dengan para penggerak dan sociopreneur lainnya sesuai dengan ranah dan kompetensi masing-masing.
Membangun masjid di berbagai pelosok sudah menjadi expertise @masjidnusantara, ribuan masjid sudah direnovasi dan dua ratusan yang sudah dibangun. MANSA berharap dari masjid-masjid yang sudah dibangun ini bisa dilahirkan program-program solutif.
Sementara membangun program kemasjidan berbasis Life Span Development adalah ranahnya @sahabatmasjidberdaya, jamaah didata dan di penuhi berbagai kebutuhannya oleh masjid berdasarkan rentang usia dan jenis kelamin. Targetnya adalah agar kebergantungan masyarakat terhadap masjid menjadi tinggi.
Ketika program masjid sudah terbangun, maka step berikutnya adalah membangun karakter masyarakat sekitar masjid dengan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan dan ini ahlinya @kampungsedekahofficial sebagai community developer.
Ini baru batu bata awal dari fondasi bangunan kemakmuran yang menjadi penyangga peradaban. Dari titik-titik kecil ini diharapkan setiap kampung dan daerah yang mengaplikasikan konsep MANSA ini menjadi miniatur Madinatul Munawaroh. Kota-kota yang bercahaya dan berperadaban.
Bismillah saja, semoga Allah mudahkan karena memang tidak mudah, dan Allah ringankan langkah-langkah dari hal-hal yang memberatkan.
Sambutan bapak Anies Baswedan pada acara MANSA TALK serta sharing beliau tentang Kepemimpinan Transformational
Sambutan menteri Parekraf bapak Sandiaga Uno pada acara MANSA TALK serta dukungan beliau terhadap program MANSA dalam rangka menumbuhkan ekosistem ekonomi yang halal dan thoyyib
Sambutan Ketua Umum KADIN bapak Arsjad Rasjid pada acara MANSA TALK serta sharing tentang Membangun Portofolio dan Konglomerasi Akhirat