Ellen May Institute

View in Telegram

Recent Posts

[Kopipagi 10 November 2020]

Indeks Dow Jones pagi tadi ditutup pada level 29.158 menguat 2.95% naik 834 poin.

Bursa global menguat didorong sentimen vaksin yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech. Dalam menjalani uji klinis fase III, vaksin dikabarkan 90% efektif dalam mencegah infeksi Covid-19. Berdasarkan proyeksi saat ini, perusahaan berharap dapat memproduksi secara global hingga 50 juta dosis vaksin pada tahun 2020 dan hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021.

Di sisi lain, kabar vaksin juga mendorong penguatan harga minyak dunia +6,51% menjadi $39,82 untuk WTI Crude Oil dan +5,9% menjadi $42,02 untuk Brent Crude Oil. Dengan adanya vaksin, tentu akan mendorong mobilitas masyarakat untuk kembali beraktivitas di luar rumah. Sehingga permintaan minyak berpotensi meningkat, terutama dari industri penerbangan.

IHSG kemarin ditutup pada level 5.356 menguat 0.38% naik 20 poin.

Penguatan IHSG masih didorong setimen posistif terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS. Biden banyak mengkampanyenyakan strategi clean energy untuk kesehatan yang lebih baik, sehingga membawa angin positif bagi perusahaan tambang terutama nikel yang kaitannya dengan produksi baterai kendaraan listrik atau electric vehicles (EV).

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2020 sebesar 79,0, lebih rendah dibandingkan dengan 83,4 pada September 2020. Meski demikian, kami melihat kontraksi IKK ini hanya bersifat sementara, seiring optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi dalam tiga bulan mendatang masih cukup tinggi, di dorong oleh realisasi PEN pada tahap selanjutnya.

Lalu bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Mampukah IHSG lanjut mengutat terdorong oleh vaksin? Bagiamana strategi yang tepat?

Dapatkan jawabannya dalam Hot List EMtrade 10 November 2020!
[KopiPagi 9 November 2020]

Indeks Dow Jones pekan lalu ditutup pada level 28,323 melemah 0.24% naik 66 poin.

Hari jumat kemarin Dow Jones ditutup melemah didorong oleh aksi profit taking setelah reli selama 4 hari. Pemilihan Presiden masih menjadi penggerak indeks AS. Joe Biden pada akhirnya terpilih sebagai Presiden AS ke-46 dengan meraih 290 suara elektoral.

Investor masih menantikan kebijakan stimulus setelah pemilu berlangsung yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi. Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat mengatakan potensi stimulus yang lebih kecil namun tepat sasaran setelah penurunan klaim tunjangan pengangguran (continuing) sebesar 6,64% per Oktober.


IHSG pekan lalu ditutup pada level 5,335 menguat 1.43% naik 75 poin.

Penguatan IHSG didorong oleh net inflow asing di hari Jumat sebesar Rp 827.68 miliar di seluruh pasar. Bahkan sepekan terakhir net buy asing tercatat Rp 1.2 triliun dan mendongkrak kinerja IHSG hingga 4.4%. Katalis positif IHSG pada pekan lalu diantaranya rilis data ekonomi yang menunjukan pemulihan seperti inflasi dan PDB, serta faktor eksternal yang datang dari pilpres AS.

Hari ini rilis data IKK (Indeks Keyakinan Konsumen) bulan Oktober yang diprediksi akan naik menjadi 84 dari bulan September sebesar 83.4. Kenaikan ini menjadi katalis positif karena kenaikan IKK mencerminkan optimisme domestik terhadap laju ekonomi Indonesia.

Lantas bagaimana gerak IHSG di awal pekan? Simak di Hot List 9 November 2020!
[Kopipagi 05 November 2020]

Indeks Dow Jones pagi tadi ditutup pada level 27.847 menguat 1.34% naik 367 poin.

Bursa global menguat dipimpin oleh sektor teknologi informasi dan perawatan kesehatan. Hasil pemilu US sendiri masih belum pasti, namun Wall Street menilai bahwa Biden akan meraih kemenangan dan Partai Republik akan mempertahankan kendali mayoritas Senat. Investor masih menunggu kepastian pemilu, mengingat hal ini dapat mempercepat kesepakatan paket stimulus guna membantu pemulihan ekonomi lebih cepat.

Sementara itu, PMI Caixin Manufaktur China naik menjadi 56,8 pada Oktober 2020 (sebelumnya 54,8). Ini menandakan tingkat pertumbuhan China mulai pulih. PMI saat ini juga menjadi ekspansi tercepat kedua sejak Agustus 2010 karena ekonomi terus pulih dari pandemi Covid-19. Manufaktur China yang sudah mulai berjalan normal dapat menjadi katalis positif bagi batu bara di Indonesia.

IHSG kemarin ditutup pada level 5.15 melemah 1,05% turun 54 poin.

Pelemahan ini akibat meningkatnya ketidakpastian hasil perhitungan sementara pemilu AS yang mana kedua belah pihak saling klaim kemenangan. Sementara ini, dalam popular votes Biden masih lebih unggul dibanding Trump. Namun pelaku pasar juga masih menunggu hasil electoral votes karena pengumpulan suara ini yang paling menentukan. Electoral votes sendiri baru akan diadakan 14 Desember 2020 mendatang, untuk pengumuman pemenang 6 Jan 2021, dan inagurasi 20 Jan 2021. Hal ini tentu akan membawa volatilitas pergerakan pasar dalam jangka pendek.

Di sisi lain, pasar menunggu rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2020. Kondisi resesi sudah dipastikan terjadi dengan proyeksi -1% hingga -2,9%. Namun, para ekonom meyakini pemulihan ekonomi akan mulai tampak di Kuartal IV 2020 tercermin dari PMI Oktober Indonesia sebesar 47,8 yang semakin pulih dibanding September sebesar 47,2.

Lalu bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Bagaimana strategi jelang rilis GDP Indonesia kuartal tiga? Temukan dalam Hot List EMtrade 05 November 2020!
[Kopipagi 4 november 2020]

Indeks Dow Jones pagi ini ditutup pada level 27,466 menguat 2.06% naik 555 point.

Bursa AS naik didorong harapan investor bahwa pilpres AS akan lancar tanpa gugatan. Pasar melihat Biden akan menang telak sehingga gugatan tidak akan terjadi. Jika pilpres berjalan lancar tanpa gugatan, pembahasan stimulus akan lebih cepat dilakukan. Polling terbaru dari NBC News/Wall Street Journal menunjukkan bahwa mantan Joe Biden mengungguli Trump di hari terakhir jelang pemungutan suara dengan meraih 52% suara.

Investor juga mengamati pemilihan Senat. Pemilihan senat ini juga diperhatikan investor karena kebijakan-kebijakan besar ekonomi termasuk stimulus fiskal akan bergantung pada pihak mana yang memiliki kendali mayoritas.


IHSG kemarin ditutup pada level 5.159 menguat 0,87% turun 44 point.

IHSG juga terdorong oleh antisipasi investor terhadap pilpres AS. Sebagai negara adidaya, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan AS akan berdampak kepada negara lain, termasuk Indonesia.

Perpanjangan pemberian fasilitas Generalized System of Preference (GSP) dari pemerintah AS direspon positif. Perpanjangan tersebut dinilai akan memberi ruang bagi eksportir Indonesia untuk memaksimalkan fasilitas GSP. Dubes Indonesia untuk AS targetkan pemanfaatan GSP dapat meningkat 300% dalam 4 tahun senilai US$ 7,1 miliar.

Akankah IHSG terbawa hawa positif bursa global? Apa sajam saham yang potensial? Temukan jawabannya di Hot List 4 November 2020!


Bingung Pilih Saham?
Bingung Kapan Beli Jual Saham?
Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja!

Join Now ellen-may.com/emtrade


emtrade.id/disclaimer
*[Kopipagi 02 November 2020]*



Indeks Dow Jones pekan lalu ditutup pada level 26.501 melemah 0,59% turun 157 poin.

Pelemahan signifikan yang terjadi pekan lalu diakibatkan adanya kekhawatiran pelaku pasar atas lonjakan angka pasien positif Covid19 yang terus membuat rekor baru. Bahkan, beberapa negara di Eropa pun kembali melakukan lockdown untuk mengatasi penyebaran virus yang makin meluas. Aksi profit taking di saham teknologi juga turut menekan laju bursa.

Di sisi lain, hasil dair pilpres AS akan menjadi pusat perhatian. Hasil survey sementara menunjukkan bahwa Biden mengungguli Trump dan hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar pula. Berbagai agenda rilis data ekonomi juga patut untuk diperhatikan yaitu PMI Caixin dan neraca dagang China, Australia dan Jepang.

IHSG pekan lalu ditutup pada level 5128 melemah 0,31% turun 15 poin

Pergerakan IHSG pada 2 hari perdagangan aktif kemarin cenderung mendatar. Ketidakpastian global dan minimnya sentimen positif dalam negeri membuat IHSG cenderung lesu. Namun, pekan ini fluktuasi bursa akan cukup tinggi seiring dengan banyaknya peristiwa penting.

Pertama, yaitu hasil dari Pemilu AS yang juga dinanti oleh semua negara. Kedua, rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) per Oktober mengindikasikan akan ada inflasi tipis 0,08% setelah 3 bulan beruntun terjadi deflasi. Selain itu, PDB kuartal-III 2020 juga akan diumumkan dengan proyeksi -1% sd -2,9%.

Lantas, bagaimana laju IHSG di awal pekan ini? Apa strategi untuk hari ini? Simak di Hot List 02 November 2020!

Bingung pilih saham?
Bingung kapan beli jual saham?
Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja!
Join now di ellen-may.com/emtrade.

emtrade.id/disclaimer
*[Kopipagi 27 Oktober 2020]*


Indeks Dow Jones pagi ini ditutup pada level 27.685 melemah 2,29% turun 650 poin.

Pelemahan signifikan di bursa global dilatarbelakangi oleh meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar atas lonjakan pasien Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat, Bahkan jumlah pasien mencetak rekor hingga lebih dari 85.000 pada Sabtu pekan lalu. Harapan pemulihan ekonomi dalam waktu dekat pun kembali terkikis.

Di sisi lain, peluang cairnya stimulus fiskal tambahan menjelang Pemilu pada 03 November mendatang masih tidak jelas. Aksi saling tuduh antara Nancy Pelosi, ketua DPR dan Mark Meadows, Kepala Staf Gedung Putih kian memperuncing masalah stimulus ini.

Tak hanya itu, investor juga mengamati hasil rilis kinerja keuangan emiten teknologi seperti Apple, Facebook dan Amazon. Data rilis pertumbuhan ekonomi di Kuartal III pun sedang dinanti. Ketidakpastian di pasar global masih akan menjadi penghambat utama.


IHSG kemarin ditutup menguat 0,62% pada level 5.144 naik 31 poin

Aksi beli asing senilai Rp 175 M berhasil membuat harga saham emiten perbankan seperti BBCA, BMRI dan BBRI menguat dan mendorong IHSG bertahan di zona hijau. Optimisme investor juga terdorong dengan kabar terbaru bahwa rasio kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia menembus level 80,5%. Hal ini mengindikasikan makin baiknya penanganan pandemi di dalam negeri.

Di sisi lain, harga komoditas batu baru mulai mengalami perbaikan. Mulai pulihnya kegiatan ekonomi di China dibarengi dengan kebijakan baru untuk kuota impor serta adanya fenomena La Nina akan membawa prospek positif bagi harga batu bara.

Lantas, bagaimana pergerakan IHSG sebelum menyambut hari libur? Akankah resisten di 5150 mampu ditembus? Bagaimana strategi hari ini? Dapatkan jawabannya dalam Hot List 26 Oktober 2020!


Bingung pilih saham?
Bingung kapan beli jual saham?
Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja!

Join Now ellen-may.com/emtrade

emtrade.id/disclaimer
*[Kopipagi 26 Oktober 2020]*

Indeks Dow Jones pekan lalu ditutup pada level 28.335 melemah 0,09% turun 28 poin.

Bursa global kembali ditutup melemah, diakibatkan ketidakpastian akan stimulus AS, ketua DPR AS dan menteri keuangan Steven Mnuchin dikabarkan akan memulai kembali perundingan, namun kemungkinan tidak akan cari pada pekan depan ini.


Sementara itu, AS akan merilis data PDB kuartal III-2020 pada pekan ini beserta data pendapatan pribadi dan barang tahan lama. Sejumlah emiten teknologi juga dikabarkan akan merilis data laporan keuangan kuartal III-2020 pada pekan ini.


IHSG pekan lalu ditutup pada level 5.112 menguat 0,40% naik 20 poin.

Pada Jumat lalu (23/10/20) BKPM mengumumumkan angka realisasi investasi pada kuartal III-2020 bertumbuh 1,6% (yoy), dengan Penanaman Modal Asing (PMA) Juli - September naik 1,1% (yoy) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga naik 2,1% (yoy).

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia masih tertekan, namun sudah mulai menunjukkan perbaikan dibanding awal terjadinya pandemi covid19. Beliau juga mengestimasi bahwa PDB Indonesia kuartal III-2020 akan berkisar antara -1% - 2,9%.


Lantas bagaimana pergerakan IHSG hari ini ? Akankah IHSG mampu bertahan di support kuatnya? Saham apa yang potensial? Simak jawabannya dalam Hot List 26 Oktober 2020!

Bingung pilih saham?
Bingung kapan beli dan jual saham?
Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja!

Join Now ellen-may.com/emtrade

emtrade.id/disclaimer
*[Kopipagi 23 Oktober 2020]*

Indeks Dow Jones pagi ini ditutup pada level 28.363 menguat 0,54% naik 152 poin.

Bursa global akhirnya kembali menguat pasca rilis beberapa laporan keuangan emiten yang membukukan kinerja cemerlang pada kuartal ketiga tahun 2020, ini merupakan bentuk apresiasi investor atas performa emiten yang membaik di tengah kasus covid19 yang terus menanjak.

Sementara itu, Global Head of Desk Strategy NatWest Markets James McCormick memperkirakan paket stimulus fiskal AS belum akan tersedia menjelang Pemilu bulan depan, dengan ketidakpastian tersebut bahwa akan terjadi volatilitas yang tinggi di pasar.

IHSG kemarin ditutup pada level 5.091 melemah 0,09% turun 4 poin.

Minimnya sentimen dari global maupun dari dalam negeri membuat IHSG bergerak stagnan, Kendati demikian saham - sahak properti bergerak menguat pasca rilis laporan kinerja keuangan kuartal ketiga yang membukukan data prapenjualan yang membaik.

Di sisi lain, Pemerintah akhirnya memberikan stimulus bagi sektor penerbangan. Stimulus ini akan berdampak pada keringanan biaya yang harus dikeluarkan oleh penumpang maupun maskapai penerbangan.Stimulus PJP2U tersebut akan diberikan kepada seluruh penumpang yang membeli tiket melalui periode tanggal 23 Oktober hingga 31 Desember 2020 dengan tanggal keberangkatan sebelum 1 Januari 2021.

Lantas bagaimana pergerakan IHSG di akhir pekan? Akankah IHSG mampu bertahan di support kuatnya? Saham apa yang potensial? Simak jawabannya dalam Hot List 23 Oktober 2020!

Bingung pilih saham?
Bingung kapan beli dan jual saham?
Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja!

Join Now ellen-may.com/emtrade

emtrade.id/disclaimer
[Kopipagi 22 Oktober 2020]

Indeks Dow Jones pagi ini ditutup pada level 28.211 melemah 0,35% turun 98 poin.

Kekhawatiran pelaku pasar atas kesepakatan stimulus yang dirasa tak bakal tercapai sebelum Pemilu pada 03 November mendatang menjadi pemberat laju bursa global. Proposal stimulus yang diajukan Partai Demokrat sebesar US$ 2,2 T dipatahkan oleh Senat di Partai Republik. Diskusi antara Ketua DPR, Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan, Steven Mnuchin juga tak kunjung membuahkan titik terang.

Di sisi lain, jika stimulus disetujui, maka akan ada 2 dampak yang mungkin terjadi. Pertama, nilai tukar dolar AS akan cenderung melemah sehingga emas terdorong naik. Kedua, jumlah uang yang banyak beredar akan membuat risiko terjadi inflasi.

Berbagai ketidakpastian politik ini akan membuat pasar saham mengalami koreksi jangka pendek.

IHSG kemarin ditutup pada level 5.096 melemah 0,07% turun 3 poin.

Gejolak politik bursa global dan minimnya katalis positif dalam negeri membuat IHSG cenderung mendatar.
Kendati demikian, kabar baik datang dari perkembangan vaksin. 10 dari 44 kandidat vaksin memasuki uji klinis tahap III. Salah satu yang paling leading yaitu Sinovac akan segera dilaporkan ke BPOM untuk mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) pada Januari 2021. Rencananya vaksin ini akan disediakan sebanyak 340 juta dosis bagi 170 orang.

Di sisi lain, utang Pemerintah naik sekitar 22% akibat gencarnya anggaran penanganan pandemi. Peningkatan utang ini membuat rasio utang terhadap PDB menjadi 36,41%. Walau demikian, angka tersebut masih berada di bawah batas maksimal rasio utang sebesar 60% PDB (menurut UU No 17/2013 tentang Keuangan Negara).

Lantas, bagaimana laju IHSG hari ini? Apa saja peluang di kala market cenderung sideways? Dan bagaimana strategi trading serta investing untuk saat ini? Temukan jawabannya di Hot List 22 Oktober 2020!

Bingung pilih saham?
Bingung kapan beli jual saham?
Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja!

Join now ellen-may.com/emtrade

emtrade.id/disclaimer
[Kopipagi 21 Oktober 2020]

Indeks Dow Jones pagi tadi ditutup pada level 28,308 menguat 0.4% naik 111 poin.

Bursa saham Amerika ditutup menguat didorong optimisme stimulus AS akan segera disepakati. Optimisme ini muncul setelah progres positif negosiasi stimulus dan diklaim semakin dekat dengan kata sepakat. Stimulus ini akan mempercepat pemulihan ekonomi AS di tengah pandemi.

CEO Moderna menyatakan vaksin COVID-19 miliknya akan tersedia untuk penggunaan darurat pada bulan Desember. Hal tersebut terjadi jika uji vaksin membuahkan hasil positif di bulan November ini. Pernyataan tersebut direspon positif oleh pasar karena meningkatkan harapan untuk kembali hidup normal.

IHSG kemarin ditutup pada level 5.099 melemah 0.52% turun 27 poin.

Pelemahan IHSG didorong oleh penurunan saham rokok seperti HMSP, GGRM, dan WIIM. HMSP turun 5.67%, GGRM turun 5.86%, dan WIIM 5.21%. Penurunan ini dikarenakan penundaan pengumuman cukai rokok tahun depan akibat ekonomi yang masih tertekan oleh pandemi.

Sri Mulyani memproyeksi PDB Indonesia di kuartal-III akan tumbuh -1& sampai -2.9%. Dengan begitu Indonesia akan masuk resesi. Resesi ini akan berdampak pada beratnya kondisi keuangan perusahaan di berbagai sektor usaha. Hal tersebut akan berpotensi menaikan tingkat PHK dan juga tingkat pengangguran.

Lalu bagaimana laju IHSG hari ini? Bagaimana strateginya? Temukan jawabannya dalam Hot List EMtrade 21 Oktober 2020!

Bingung Pilih Saham?

Bingung kapan beli jual saham?

Kami kasih tau, tinggal ikuti saja!

Join Now premiumaccess.id/whatsapp

emtrade.id/disclaimer
[Kopipagi 20 Oktober 2020]

Indeks Dow Jones pagi tadi ditutup pada level 28.195 melemah 1.44% turun 410 poin.

Pelemahan terjadi akibat pembicaraan antara Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Ketua DPR Nancy Pelosi yang berlangsung Senin kemarin, terkait paket stimulus fiskal belum menemukan kesepakatan. Pelaku pasar juga menantikan pidato Jerome Powell yang akan membahas kebijakan moneter dan kondisi perekonomian AS saat ini.

Sementara itu, data pertumbuhan ekonomi China kuartal III-2020 naik 4,9%. Ekonomi ekspansi dari kuartal sebelumnya 3,2%. China menjadi negara besar pertama yang kembali ke jalur pertumbuhan ekonomi, berkat penanganan pandemi yang cepat serta respons stimulus yang efektif.


IHSG kemarin ditutup pada level 5.126 menguat 0.45% naik 22 poin.

Penguatan IHSG ikut terkena dampak positif dari data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 China. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 358 M di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 8,6 T. Asing yang masih mencatatkan aksi jual bersih tetap perlu diwaspadai.

Di sisi lain, rencana pembentukan holding PT Indonesia Battery untuk mengoperasikan pabrik baterai kendaraan listrik dengan nilai investasi pabrik mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 176,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.725 per US$) kembali menjadi sentimen positif. Pabrik baterai yang melibatkan ANTM, TINS, dan INCO baru akan bisa dioperasikan pada tahun 2023 mendatang.

Lalu bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Bagaimana strategi yang tepat? Temukan dalam Hot List EMtrade 20 Oktober 2020!

Bingung pilih saham? Bingung kapan beli jual saham?

Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja!

Join Now ellen-may.com/emtrade

emtrade.id/disclaimer
[Kopipagi 19 Oktober 2020]

Indeks Dow Jones pekan kemarin ditutup pada level 28.606 menguat 0,39% naik 112 poin.

Dalam laporan WHO (16/10/2020) jumlah pasien positif covid-19 di Eropa terus mengalami peningkatan hingga sebanyak 7.570.929 orang. Jika dirata-rata dalam sehari kasus baru sebanyak 108.554 orang. Hal ini tentunya akan masih memperlambat pemulihan ekonomi di Eropa, terlihat Ibu kota negara terbesar seperti London dan Paris memberlakukan kebijakan social distancing yang ketat.

Selain itu, para investor mencermati rilis data ekonomi dari negara perekonmian terbesar yakni China yang diproyeksikan akan tumbuh 5,2%

IHSG pekan kemarin ditutup melemah sebesar 0,03% pada level 5.103 turun 2 point.

Berbagai sentimen positif pada
pekan kemarin mendorong penguatan bursa selama tiga hari berturut-turut sejak 12 Oktober 2020. Mulai dari vaksin yang akan didistrubsikan mulai awal bulan depan, hingga surplusnya Neraca Dagang bulan September.

Di samping itu asing masih melakukan net sell di pekan kemarin hingga Rp 591,7 miliar. Meskipun masih net sell, akan tetapi lebih rendah ketimbang pekan-pekan sebelumnya yang menembus angka triliun.

Lantas bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Bagaimana strategi yang tepat? Simak dalam Hot List EMtrade 19 Oktober 2020!

Bingung Pilih Saham? Bingung kapan beli jual saham?

Kami kasih tau, tinggal ikut saja!

Join Now ellen-may.com/emtrade


emtrade.id/disclaimer
[Kopipagi 16 Oktober 2020]

Indeks Dow Jones pagi ini ditutup pada level 28.494 melemah 0,07% turun 19,8 poin.

Indeks global kembali melemah dipicu oleh ketidakpastian stimulus, sementara itu menteri keuangan AS akan bertemu dengan ketua DPR AS Nancy Pelocy dalam waktu dekat ini guna kejelasan tentang stimulus ini.

Disisi lain, angka klaim pengangguran AS pada pekan ini mencapai 898.000 (sebelumnya 845.000), sebuah laporan terpisah juga menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di negara bagian New York AS turun dari yang diharapkan pada bulan Oktober.

IHSG kemarin ditutup pada level 5.105 melemah 1,37% turun 70 poin.

Reli penguatan IHSG sejak 8 hari berturut-turut telah berakhir, seiring dengan aksi profit taking yang dilakukan oleh pelaku pasar. Koreksi IHSG dibarengi dengan rilis data neraca dagang Indonesia September 2020 surplus US$ 2,44 miliar. Surplus tersebut diikuti perlambatan ekspor yang turun 0,51% yoy dan impor yang turun 18,8% yoy. Perlambatan tersebut mengindikasikan permintaan masyarakat masih lemah.

Sentimen lainnya berasal dari pemerintah Indonesia yang berhasil mengamankan 213,1 juta vaksin Covid-19 dari beberapa produsen vaksin di dunia. Disisi lain menkeu Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia melalui Biofarma menjalin kerjasama dengan Melinda Gates (Gates Fondation) untuk pembuatan vaksin Covid-19.


Lalu bagaimana laju IHSG hari ini? Bagaimana strateginya? Temukan jawabannya dalam Hot List EMtrade 16 Oktober 2020!


Bingung Pilih Saham?

Bingung kapan beli jual saham?

Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja!

Joim Now ellen-may.com/emtrade


emtrade.id/disclaimer
[KopiPagi 15 Oktober 2020]

Indeks Dow Jones ditutup pada level 28.514 melemah 0,58% turun 166 point

Bursa Amerika kembali melemah setelah menteri keuangan AS pesimis kesepakatan stimulus akan terjadi sebelum pemilu AS. Hal ini karena masih ada ketidaksepakatan jumlah stimulus antara partai Demokrat dan Republik. Akibatnya, investor merespon negatif terkait stimulus yang tidak akan disepakati sebelum pemilu.

Perusahaan farmasi Eli Lilly menghentikan sementara uji coba obat antibodi untuk COVID-19. Penghentian sementara ini setelah ditemukan adanya potensi masalah keamanan oleh pihak regulator kesehatan AS. Penghentian uji coba ini direspon negatif investor setelah Johnson&Johnson menghentikan uji coba vaksinnya karena ditemukan efek samping yang masih belum terukur.


IHSG kemarin ditutup pada level 5.176 menguat 0.85% naik 43 poin.

Kenaikan IHSG masih didorong oleh aksi merger dari BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah. Proses merger ini diharapkan akan selesai pada Februari 2021. Merger yang dilakukan diprediksi mampu mampu menempatkan bank syariah BUMN ini menempati 10 besar bank syariah dunia. Respon positif datang dari pasar dan membuat BRIS kemarin sebagai Top Gainers perdagangan.

Investor hari ini mencermati pengumuman neraca dagang yang diperkirakan akan surplus. Namun surplus yang terjadi karen penurunan impor yang lebih dalam dibanding penurunan ekspor. Hal ini bisa menjadi sentimen negatif bagi pergerakan pasar hari ini.


Lalu bagaimana laju IHSG hari ini? Bagaimana strateginya? Temukan jawabannya dalam Hot List EMtrade 15 Oktober 2020!

Bingung Pilih Saham?

Bingung kapan beli jual saham?

Kami kasih tau, tinggal ikuti saja!

Join Now premiumaccess.id/whatsapp

emtrade.id/disclaimer
[Kopipagi 14 Oktober 2020]

Indeks Dow Jones pagi tadi ditutup pada level 28.679 melemah 0.55% naik 157 poin.

Reli Wall Street terhenti dipicu kekhawatiran terhambatnya pengembangan vaksin virus Corona oleh Johnson & Johnson. Perusahaan mengumumkan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkannya dihentikan untuk sementara waktu akibat adanya penyakit yang tidak bisa dijelaskan yang diderita partisipan uji klinis tersebut.

Selanjutnya, investor juga terpengaruh kabar yang menyebutkan bahwa Ketua DPR AS Nancy Pelosi menolak proposal paket stimulus yang hanya bernilai US$1,8T yang ditawarkan Gedung Putih karena jauh di bawah kebutuhan untuk mengatasi resesi. Selain memantau perkembangan stimulus, investor juga menanti rilis kinerja keuangan emiten AS sehingga volatilitas pasar masih akan terjadi.

IHSG kemarin ditutup pada level 5.132 menguat 0.78% naik 39 poin.

Penguatan IHSG terjadi seiring diumukannya suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) di level 4%. Keputusan ini mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah inflasi yang diperkirakan tetap rendah. BI memandang bunga acuan tersebut masih sejalan dalam mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.

Sentimen positif lainnya berasal dari pengumuman rencana merger bank BUMN syariah, yaitu PT BRI Syariah Tbk (BRIS), PT BNI Syariah, serta PT Bank Syariah Mandiri. Tiga bank syariah plat merah tersebut telah telah menandatangani perjanian bersyarat Conditional Merger Agreement (CMA) terkait dengan rencana merger. Skema merger plan, baru akan diungkapkan 20-21 Oktober 2020 mendatang. Setelah penggabungan ini, ditaksir pada 2025 nanti nilai aset perusahaan mencapai Rp 390T.

Lalu bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Bagaimana strategi yang tepat? Simak dalam Hot List EMtrade 14 Oktober 2020!


Bingung pilih saham? Bingung kapan beli jual saham?
Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja!
Join Now ellen-may.com/emtrade
[Kopipagi 13 Oktober 2020]

Indeks Dow Jones kemarin ditutup pada level 28.837 menguat 0,88% naik 250 poin. DPR dan Anggota Senat AS menolak adanya stimulus kedua sebelum pilpres sehingga ketidakpastian di pasar semakin meningkat. Padahal stimulus fiskal ini merupakan senjata pemerintah guna menstabilkan ekonomi kembali setelah The Fed menurunkan suku bunganya. Bukan hanya perekonomian AS saja yang berdampak, melainkan perekonomian global juga akan membaik terlebih property, konstruksi, dan retail sektor yang akan diuntungkan. Sementara itu, China akan mengumumkan neraca dagang bulan September pada hari ini yang diproyeksikan akan surplus sebesar $60 miliar.

IHSG kemarin ditutup menguat sebesar 0,78% pada level 5.093 naik 39 point. Pelonggaran PSBB DKI Jakarta menjadi pemicu utama penguatan bursa tanah air. Melihat 70% perputaran uang di Indonesia ada daerah tersebut maka hal ini menjadi katalis positif bagi pelaku pasar. Selain itu, dampak sentimen ini akan terasa langsung oleh emiten ritel dan juga properti yang memiliki portofolio mall.

Disisi lain, Pelaku pasar akan mencermati beberapa pengumuman data makro ekonomi seperti BI Rate yang diumumkan hari ini dan juga pada kamis mendatang rilis Neraca Dagang bulan September. Untuk BI Rate sendiri diproyeksikan akan tetap di level 4% sejak Juli 2020.

Lantas bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Bagaimana strategi yang tepat? Simak dalam Hot List EMtrade 13 Oktober 2020!


Bingung Pilih Saham? Bingung kapan beli jual saham?
Kami kasih tau, tinggal ikuti saja!
Join Now ellen-may.com/emtrade
[Kopipagi 12 Oktober 2020]

Indeks Dow Jones pekan lalu ditutup pada level 28.586 menguat 0.57% naik 161 poin.

Penguatan bursa AS didorong oleh stimulus yang kembali dibicarakan oleh Trump. Trump menawarkan paket stimulus USD 1.8 triliun, lebih besar dibanding sebelumnya USD 1.5 triliun. Stimulus ini adalah langkah dalam pemulihan ekonomi AS yang melemah akibat pandemi.

Bursa AS juga didorong oleh perkembangan obat remdesivir. Rilis penelitian di New Journal of Medicine menyatakan bahwa obat remdesivir dari Gilead Science menghasilkan pemulihan yang konsisten pada pasien COVID-19.

IHSG Jumat kemarin ditutup pada level 5.053 menguat 0.29% naik 14 poin.

IHSG melanjutkan reli nya selama 5 hari pada pekan kemarin. Penguatan tersebut didorong oleh disahkannya UU Cipta kerja atau omnibus law di hari Senin (5/10). Omnibus law dipercaya mampu membuat investor masuk ke Indonesia.

DKI Jakarta kembali masuk PSBB transisi setelah Anies Baswedan melonggarkan rem darurat. Beberapa perubahan terkait PPSBB transisi ini adalah jam operasional pusat perbelanjaan dan mall akan lebih panjang hingga jam 21.00, bioskop kembali dibuka, dan perusahaan non essensial sudah boleh melakukan aktifitasnya dengan kapasitas 50%. Kebijakan ini diharapkan mampu membuat ekonomi kembali bergerak.


Lalu bagaimana laju IHSG awal pekan ini? Bagaimana strateginya? Temukan jawabannya dalam Hot List EMtrade 12 Oktober 2020!

Bingung Pilih Saham?

Bingung kapan beli jual saham?

Kami kasih tau, tinggal ikuti saja!

Join Now premiumaccess.id/whatsapp

emtrade.id/disclaimer
*[Kopipagi 02 Oktober 2020]*

Indeks Dow Jones pagi ini ditutup pada level 27.817 menguat 0,13% naik 35 poin.

Masih belum adanya kepastian atas nasib proposal stimulus senilai US$ 2,2 T menjadi penghambat laju bursa global. Steven Mnuchin selaku MenKeu AS dan Nancy Pelosi masih akan melanjutkan diskusi sebelum melakukan voting atas persetujuan stimulus lanjutan ini.

Sementara itu, hasil pembacaan akhir (final) atas PMI Manufaktur AS per September yang berada di level 53,2 (sebelumnya 53,1) menunjukkan bahwa kegiatan produksi belum berjalan maksimal. Penurunan klaim tunjangan pengangguran (continuing) di level 11,7 juta (sebelumnya 12,7 juta) diharapkan menjadi pertanda terus terbukanya lapangan kerja sehingga aktivitas manufaktur segera pulih.


IHSG kemarin ditutup pada level 4.970 menguat 2,05% naik 100 poin.

Rencana distribusi vaksin merk Covifor pada bulan Oktober sangat diapresiasi pelaku pasar. Distribusi akan dilakukan oleh PT Kalbe Farma Tbk yang bekerja sama dengan PT Amarox dari India. Selain itu, vaksin GX-19 yang merupakan kerja sama dengan perusahaan Korsel (Genexine) juga memasuki uji klinis tahap kedua.

Kabar baik vaksin tersebut tampaknya mampu menjadi obat atas rilis data PMI dan Inflasi Indonesia yang kurang baik kemarin. PMI per September berada di level 47,2 (sebelumnya 50,8) dan deflasi sebesar 0,05% kembali menjerat Indonesia. Hal ini menggambarkan aktivitas pabrikan yang kembali turun ditambah tingkat konsumsi yang terus melemah.

Saat ini, investor masih menanti kejelasan dari Omnibus Law khususnya terkait UU Cipta Lapangan Kerja yang akan disahkan pada 08 Oktober mendatang. Di sisi lain, Pemerintah kembali memberikan subsidi bunga untuk sektor produktif seperti KPR (perumahan) dan KKB (kendaraan bermotor) yang berlaku sejak kemarin.

Lantas, akankah subsidi bunga lanjutan serta pembahasan Omnibus Law mampu mendongkrak laju IHSG? Bagaimana strategi yang tepat saat ini? Dapatkan jawabannya dalam Hot List 02 Oktober 2020!



Bingung pilih saham?
Bingung kapan beli dan jual saham?
Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja
Join Now di ellen-may.com/emtrade


emtrade.id/disclaimer
[Kopipagi 1 Oktober 2020]


Indeks Dow Jones pagi tadi ditutup pada level 27.781 menguat 1.20% naik 329 poin.

Penguatan tersebut didorong rilis data lapangan kerja bulanan dimana terdapat tambahan pekerjaan untuk 749.000 orang pada September. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan di atas ekspektasi ekonom dalam survei Dow Jones yang memperkirakan hanya 600.000 orang saja.

Sementara itu, terkait penangan covid-19 di AS yang mana stimulus fiskal akan segera diteken pada kongres dan kabar baik perusahaan farmasi Regeneron, sedikit membawa angin segar bagi pasar. Perusahaan tersebut mengumumkan bahwa obatnya yang bernam REGN-COV2 bisa mengurangi tingkat viralitas Covid-19 dan memperbaiki kondisi.

NASIONAL:

IHSG kemarin ditutup pada level 4.870 melemah 0.19% turun 9 poin.

Pelemahan tersebut masih dibarengi dengan aksi net sell asing sebanyak 481 milyar. Pasar masih menanti keberhasilan dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam penanganan pandemi covid-19 yang bisa menggambarkan arah perbaikan ekonomi RI.

Sementara itu, APBN 2021 resmi ditetapkan dengan alokasi belanja negara sebesar 2.750,02 T, dengan taget pertumbuhan ekonomi 5% dan inflasi terjaga di 3%. Prioritas pembangunan nasional pada 2021 tidak hanya fokus kepada bidang kesehatan, tapi juga kepada pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi, ketahanan pangan, perlindungan sosial, infrastruktur dan pariwisata.

Sebagai informasi, hari ini pasar domestik mencermati rilis data inflasi bulan September yang diproyeksikan terjadi inflasi tipis senilai 0,01% MoM. Hal tersebut lebih baik daripada bulan sebelumnya dimana terjadi deflasi 2 bulan berturut-turut.


Lalu, bagaimana laju IHSG awal bulan ini? Mungkinkah IHSG mengalami teknikal rebound? Dapatkan dalam Hot List EMtrade 1 Oktober 2020!


Bingung Pilih Saham?
Bingung kapan beli jual saham?
Kami kasih tahu, tinggal ikuti saja!
Join Now ellen-may.com/emtrade

emtrade.id/disclaimer
[Kopipagi 30 September 2020]

Indeks Dow Jones ditutup pada level 27.452 melemah 0,48%, turun 131 poin.

Pelaku pasar lebih bersikap wait and see sembari menantikan debat perdana antara Presiden AS Donald Trump melawan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden. Hal ini diyakini akan berpengaruh besar ke pasar karena sebelumnya Presiden Donald Trump memiliki dampak yang kuat diperekonomian global lewat kebijakan-kebijakannya yang kontraversional.

Selain itu, Investor turut menyikapi perkembangan stimulus pandemi setelah Partai Demokrat menurunkan nilai paket stimulus yang diajukannya menjadi US$ 2,2 triliun dari sebelumnya US$ 2,4 triliun. Penjabaran paket ini meliputi bantuan terhadap pengangguran, subsidi langsung kepada rumah tangga, bisnis kecil, dan pinjaman terhadap sektor penerbangan yang terpukul parah oleh pandemi.

IHSG kemarin ditutup melemah 0,56% pada level 4.879 turun 27 point.

Tercatat investor asing dibulan September terakhir melakukan aksi jual yang cukup besar hingga Rp 14,41 triliun. Hal ini dikarenakan investor asing menilai Indonesia masih belum mampu menyelesaikan pandemi ini. Terlihat lonjakan kasus positif Covid-19 masih terus meningkat ketimbang negara yang lain sudah berangsur melandai.

Di sisi lain, pelaku pasar lebih konservatif sembari menuggu rilis data Inflasi bulan September yang akan diumumkan besok. BI memproyeksikan akan terdapat inflasi tipis di bulan September senilai 0,01% MoM.

Hal tersebut lebih baik ketimbang bulan sebelumnya dimana terjadi deflasi 2 bulan berturut-turut. Melihat kondisi sekarang Indonesia perlunya inflasi karena sebagian besar 60% GDP Indonesia dari konsumsi. Jika terjadinya deflasi kembali maka akan lebih sulit recovery.

Lantas bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Bagaimana strategi yang tepat? Simak dalam Hot List EMtrade 30 September 2020!


Bingung Pilih Saham? Bingung kapan beli jual saham?
Kami kasih tau, tinggal ikuti saja!
Join Now ellen-may.com/emtrade

emtrade.id/disclaimer
See more posts

View in Telegram