Puisi
Kumpulan dan wadah berpuisi para pengguna telegram.
Dikirim oleh warga telegram, dibaca oleh warga telegram.
Kirim puisi original kamu ke @temanpuisi , nanti puisi akan dipilih secara acak oleh admin untuk dipost di channel ini.
Paidpromote : @deemuaach
Recent Posts
Karya : @noblessiu
Dosa besar cinta
Di setiap pengucapan ; mu
Keutuhan daksa pecah
Terbagi kubu sengketa
Si timur akal dan barat hati
Bebal saling melantun kidung cinta
Merapal litaninya
Di setiap pengucapan kata ; ku
Tak lagi kalis sukma diri
Jiwa lagi tertimpa dosa besar cinta
Maaf gusti
Diri lagi terbuai paras ayu duniawi
Ya gusti yang kuabdi
Mogalah dahayu imanku
Mogalah tak luput namamu kurapali
Kala-kala aku besua
Dengan dosa besar cinta
~noblessiu
29 juni, 2024
Gabung @temapuisi@puisi@sedih
Dosa besar cinta
Di setiap pengucapan ; mu
Keutuhan daksa pecah
Terbagi kubu sengketa
Si timur akal dan barat hati
Bebal saling melantun kidung cinta
Merapal litaninya
Di setiap pengucapan kata ; ku
Tak lagi kalis sukma diri
Jiwa lagi tertimpa dosa besar cinta
Maaf gusti
Diri lagi terbuai paras ayu duniawi
Ya gusti yang kuabdi
Mogalah dahayu imanku
Mogalah tak luput namamu kurapali
Kala-kala aku besua
Dengan dosa besar cinta
~noblessiu
29 juni, 2024
Gabung @temapuisi@puisi@sedih
Karya : @alirobiansyah1997
Kepada angkasa yang menyaksikan, kusampaikan bait-bait ini terurai dari jiwa, kepada engkau, sosok yang berdiri di sana, seperti akar kokoh menghunjam tanah kehidupan.
Dari jantungmu, ada arus waktu mengalir, tak sekadar detik yang terlepas begitu saja, kau bawa ketenangan di setiap langkah, seperti ombak laut yang memeluk bibir pantai.
Tak berteriak, tetapi suaramu terdengar, dalam lirihnya angin, dalam gemuruh badai, kau taburkan kearifan di mana langkah terhenti, mengajar mereka yang hilang arah kembali.
Engkau adalah kawan senja, saudara fajar, menerangi pagi dengan kisah abadi, di bawah langit luas, namamu menjadi gema, menjadi tiang-tiang kokoh bagi jiwa yang rapuh.
Ada kesunyian, ya, hanya kau yang tahu,
namun, itu adalah kekuatan tersembunyi, seperti akar pohon yang tak pernah dilihat,
namun menopang kehidupan di atasnya.
Sebuah pujian bagi engkau, penguasa yang diam, dengan sayap waktu di kedua tangan, kau adalah kisah yang akan terus dikenang, menuntun dalam gelap dan menyala dalam terang.
-robian- ♡
Lampung, 25 Oktober 2024.
Join langsung ke @temanpuisi buat sharing, kirim karya orisinal kalian. Akan rutin diunggah puisi pilihan di chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih.
Kepada angkasa yang menyaksikan, kusampaikan bait-bait ini terurai dari jiwa, kepada engkau, sosok yang berdiri di sana, seperti akar kokoh menghunjam tanah kehidupan.
Dari jantungmu, ada arus waktu mengalir, tak sekadar detik yang terlepas begitu saja, kau bawa ketenangan di setiap langkah, seperti ombak laut yang memeluk bibir pantai.
Tak berteriak, tetapi suaramu terdengar, dalam lirihnya angin, dalam gemuruh badai, kau taburkan kearifan di mana langkah terhenti, mengajar mereka yang hilang arah kembali.
Engkau adalah kawan senja, saudara fajar, menerangi pagi dengan kisah abadi, di bawah langit luas, namamu menjadi gema, menjadi tiang-tiang kokoh bagi jiwa yang rapuh.
Ada kesunyian, ya, hanya kau yang tahu,
namun, itu adalah kekuatan tersembunyi, seperti akar pohon yang tak pernah dilihat,
namun menopang kehidupan di atasnya.
Sebuah pujian bagi engkau, penguasa yang diam, dengan sayap waktu di kedua tangan, kau adalah kisah yang akan terus dikenang, menuntun dalam gelap dan menyala dalam terang.
-robian- ♡
Lampung, 25 Oktober 2024.
Join langsung ke @temanpuisi buat sharing, kirim karya orisinal kalian. Akan rutin diunggah puisi pilihan di chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih.
Karya : @Yahterserahlahapa
Hakikat Pertanyaan di Dalam Pernyataan
Apa arti dari kita, yang hadir di dunia,
Saat waktu mengalir tanpa henti, tanpa suara?
Adakah kita hanya debu yang terhempas angin,
Atau titisan cahaya dalam gulita yang dingin?
Jiwa ini, mengapa selalu merindu makna,
Berjalan meniti batas antara fana dan nirwana?
Dimanakah akhir dari segala pencarian,
Ketika setiap langkah terjerat dalam pertanyaan?
Adakah tujuan di balik setiap nafas yang terhembus,
Atau kita hanya bayangan yang tak pernah terurus?
Mengapa rasa sakit seakan bagian dari perjalanan,
Namun bahagia terasa semu, bagai fatamorgana impian?
Apakah kita bebas, atau terikat dalam takdir,
Mengikuti alur, atau mampu menawar nasir?
Apakah yang hakiki, jika semua yang ada sirna,
Kenyataan hanya bayang, atau kebenaran yang sempurna?
Dalam diam, kita bertanya pada langit tak berbatas,
Tentang hakikat diri, tentang esensi yang terbatas.
10 September 2024
Gabung langsung ke chanel @temanpuisi@puisi@sedih. Banyak diskusi seru di sana.
Hakikat Pertanyaan di Dalam Pernyataan
Apa arti dari kita, yang hadir di dunia,
Saat waktu mengalir tanpa henti, tanpa suara?
Adakah kita hanya debu yang terhempas angin,
Atau titisan cahaya dalam gulita yang dingin?
Jiwa ini, mengapa selalu merindu makna,
Berjalan meniti batas antara fana dan nirwana?
Dimanakah akhir dari segala pencarian,
Ketika setiap langkah terjerat dalam pertanyaan?
Adakah tujuan di balik setiap nafas yang terhembus,
Atau kita hanya bayangan yang tak pernah terurus?
Mengapa rasa sakit seakan bagian dari perjalanan,
Namun bahagia terasa semu, bagai fatamorgana impian?
Apakah kita bebas, atau terikat dalam takdir,
Mengikuti alur, atau mampu menawar nasir?
Apakah yang hakiki, jika semua yang ada sirna,
Kenyataan hanya bayang, atau kebenaran yang sempurna?
Dalam diam, kita bertanya pada langit tak berbatas,
Tentang hakikat diri, tentang esensi yang terbatas.
10 September 2024
Gabung langsung ke chanel @temanpuisi@puisi@sedih. Banyak diskusi seru di sana.
Karya : @ayamviet
Amerta Nirwana
abadi?
ya, kusebut dia abadi di dalam lirik bait setiap napas dalam guncangan renjana
di setiap jejal yang dirasakan
redum yang slalu dicintai sendunya yang disuka bak badai yang didekati
"hangat" dikatakan oleh anak yang jatuh ke dalam jurang lara
dengan tulus mendekap cakrawala hingga tidak mau melepas apa yang selalu ingin dia miliki
dia mengalahkan baskara yang slalu bersinar terang
dia mengalahkan rembulan yang slalu terlihat indah
gundah yang hilang saat menatapnya
mengusir gulita yang gamang dimasuki
padanya sang malaikat juga tersenyum
padanya juga anak itu pulang amerta nirwananya yang dia cinta ....
Banda Aceh, 17 April 2024.
Gabung langsung ke @temanpuisi@puisi@sedih
Amerta Nirwana
abadi?
ya, kusebut dia abadi di dalam lirik bait setiap napas dalam guncangan renjana
di setiap jejal yang dirasakan
redum yang slalu dicintai sendunya yang disuka bak badai yang didekati
"hangat" dikatakan oleh anak yang jatuh ke dalam jurang lara
dengan tulus mendekap cakrawala hingga tidak mau melepas apa yang selalu ingin dia miliki
dia mengalahkan baskara yang slalu bersinar terang
dia mengalahkan rembulan yang slalu terlihat indah
gundah yang hilang saat menatapnya
mengusir gulita yang gamang dimasuki
padanya sang malaikat juga tersenyum
padanya juga anak itu pulang amerta nirwananya yang dia cinta ....
Banda Aceh, 17 April 2024.
Gabung langsung ke @temanpuisi@puisi@sedih
Karya : @Hahehow
*EMPAT DETIK*
Oleh: Nauval Faozi.
Empat detik, setelah kau berkata "aku mencintaimu".
Senja menolak padam berminggu-minggu di mataku.
Detik pertama, jantungku mengumumkan libur nasional kepada darah yang berada di relung-relung hati.
Kemacetan terjadi disekujur nadi sebab upacara kenaikan tingkat percaya diri.
Detik kedua, kepalaku memberi pesangon kepada kesedihan sebab pemutusan kontrak sepihak.
Seraya membuka lapangan kerja baru untuk kata-kata yang datang melamar dengan serentak.
Sedang saat detik ketiga, bibirku tak kuasa menahan seringai yang melintang dari timur ke barat.
Hingga gerahamku tak lagi mampu sembunyi, dari dunia luar yang memikat.
Bumi, 2 februari 2024
Gabung ke chanel @temanpuisi@puisi@sedih.
Open paid promote (usaha, akun, chanel, event)
*EMPAT DETIK*
Oleh: Nauval Faozi.
Empat detik, setelah kau berkata "aku mencintaimu".
Senja menolak padam berminggu-minggu di mataku.
Detik pertama, jantungku mengumumkan libur nasional kepada darah yang berada di relung-relung hati.
Kemacetan terjadi disekujur nadi sebab upacara kenaikan tingkat percaya diri.
Detik kedua, kepalaku memberi pesangon kepada kesedihan sebab pemutusan kontrak sepihak.
Seraya membuka lapangan kerja baru untuk kata-kata yang datang melamar dengan serentak.
Sedang saat detik ketiga, bibirku tak kuasa menahan seringai yang melintang dari timur ke barat.
Hingga gerahamku tak lagi mampu sembunyi, dari dunia luar yang memikat.
Bumi, 2 februari 2024
Gabung ke chanel @temanpuisi@puisi@sedih.
Open paid promote (usaha, akun, chanel, event)
Karya : @malmerenak
apakah rindu masih menjadi hakku?
aku keluar rumah berdiri menantang bulan dan mengajaknya berbincang.
kataku, "Sudah kau sampaikan rinduku padanya hari ini?"
bulan tak berbicara.
ia hanya terdiam,
perlahan meredup.
"Tidurlah,
rindumu sia-sia," katanya sebelum menyelimuti diri di balik mendungnya langit malam.
7 Oktober, 2024.
Gabung ke chanel @temanpuisi@puisi@sedih
apakah rindu masih menjadi hakku?
aku keluar rumah berdiri menantang bulan dan mengajaknya berbincang.
kataku, "Sudah kau sampaikan rinduku padanya hari ini?"
bulan tak berbicara.
ia hanya terdiam,
perlahan meredup.
"Tidurlah,
rindumu sia-sia," katanya sebelum menyelimuti diri di balik mendungnya langit malam.
7 Oktober, 2024.
Gabung ke chanel @temanpuisi@puisi@sedih
Karya : @Ergotisme
Banyak pena berkeliaran
Seperti asap di himpitan pencakar langit
Semua berlomba-lomba ingin sampai
Tetapi lupa kertas mana yang berlalu
Terpakai bebas oleh tangan-tangan rawan
Setelah kebebasan menghirup aroma lamunan
"Kita" kata yang terhubung penyambung
Tanpa adanya penerus bagaimana bisa berjalan
Tetap berhenti di awal paragraf garis kertas
Kecuali ditemukan dengan pembeda
Ide bagus yang dijumpai bagai suplai amunisi
Menyerang satu garis bertulis satu kata
Hingga berbentuklah karya-karya kaya
Dan lupakan penyebab yaitu asap dari mana
-File corrupt, 1970
Gabung ke chanel @puisi, @temanpuisi juga @sedih
Banyak pena berkeliaran
Seperti asap di himpitan pencakar langit
Semua berlomba-lomba ingin sampai
Tetapi lupa kertas mana yang berlalu
Terpakai bebas oleh tangan-tangan rawan
Setelah kebebasan menghirup aroma lamunan
"Kita" kata yang terhubung penyambung
Tanpa adanya penerus bagaimana bisa berjalan
Tetap berhenti di awal paragraf garis kertas
Kecuali ditemukan dengan pembeda
Ide bagus yang dijumpai bagai suplai amunisi
Menyerang satu garis bertulis satu kata
Hingga berbentuklah karya-karya kaya
Dan lupakan penyebab yaitu asap dari mana
-File corrupt, 1970
Gabung ke chanel @puisi, @temanpuisi juga @sedih
Karya : @AgroSantri
Kita Bukan Kuasa
awan pekat itu tak pernah pun mendera
kita yang pun tak kuasa akan jingga
mudah merona pada sepucuk rasa
tapi terima, dan takluk dalam iba
aku berlari
dan
menari
menggapai awan nan jauh tinggi
serupa rayu mukamu
menafsu pada yang semu
aku pada nafasku
punya detak sendiri yang bukan ragu
Bandung, 10 September 2024.
Gabung ke @temanpuisi tempat diskusi saling lempar puisi di @puisi. Sekalian chanel @sedih juga sabi
Kita Bukan Kuasa
awan pekat itu tak pernah pun mendera
kita yang pun tak kuasa akan jingga
mudah merona pada sepucuk rasa
tapi terima, dan takluk dalam iba
aku berlari
dan
menari
menggapai awan nan jauh tinggi
serupa rayu mukamu
menafsu pada yang semu
aku pada nafasku
punya detak sendiri yang bukan ragu
Bandung, 10 September 2024.
Gabung ke @temanpuisi tempat diskusi saling lempar puisi di @puisi. Sekalian chanel @sedih juga sabi
Karya : @Ihwa_1
.P U I S I H A M P A
Di ruang hampa,
Aku menatap kertas kosong,
Berusaha menangkap kata-kata
Yang tak kunjung datang.
Seperti burung
Terbang menjauh,
Menghindari jaring tanganku,
Seolah akan menjeratku.
Malam ini aku buta huruf,
Kata-kata yang tak datang,
Ide-ide yang menghilang,
Hingga baris bait tak terlihat di selembar kertas.
Ketidakmampuanku!
Menjadi deretan puisi
Yang hampa dan tak pernah terangkai.
September, 2024
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Gabung aja deh
.P U I S I H A M P A
Di ruang hampa,
Aku menatap kertas kosong,
Berusaha menangkap kata-kata
Yang tak kunjung datang.
Seperti burung
Terbang menjauh,
Menghindari jaring tanganku,
Seolah akan menjeratku.
Malam ini aku buta huruf,
Kata-kata yang tak datang,
Ide-ide yang menghilang,
Hingga baris bait tak terlihat di selembar kertas.
Ketidakmampuanku!
Menjadi deretan puisi
Yang hampa dan tak pernah terangkai.
September, 2024
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Gabung aja deh
Puisi pinned Deleted message
Karya : @Melki_Unnu
SETITIK DEBU
Pada pangkuan telapak tangan pencipta
Diantara suara-suara yang gembira
Tersemat tubuh yang tak siap rumpang
Dan jiwa yang mengeja pulang
Lisan tak sempat bersarang
Kata membasuh wajah dengan peduli
Tubuh ditimang teduh yang kering
Nyawa dan drama di tepi api
Ratap napas yang berbentur sendu
Berteduh pada payung asing
Berselimut pengertian derajat liku
Yang terlihat memilih hilang
Dalam agresi hati yang bernalar
Canda telah panas dan jemu
Tiap napas adalah nyaman yang pudar
Bosan basah dan basi, setitik debu.
Surabaya, 18 Agustus 2024.
Melki_Unnu
Langsung gabung ke chanel @temanpuisi@puisi@sedih. Terima kisah👍
SETITIK DEBU
Pada pangkuan telapak tangan pencipta
Diantara suara-suara yang gembira
Tersemat tubuh yang tak siap rumpang
Dan jiwa yang mengeja pulang
Lisan tak sempat bersarang
Kata membasuh wajah dengan peduli
Tubuh ditimang teduh yang kering
Nyawa dan drama di tepi api
Ratap napas yang berbentur sendu
Berteduh pada payung asing
Berselimut pengertian derajat liku
Yang terlihat memilih hilang
Dalam agresi hati yang bernalar
Canda telah panas dan jemu
Tiap napas adalah nyaman yang pudar
Bosan basah dan basi, setitik debu.
Surabaya, 18 Agustus 2024.
Melki_Unnu
Langsung gabung ke chanel @temanpuisi@puisi@sedih. Terima kisah👍
Karya : @yhharahap
yang sia-sia dari cinta
seharusnya tak ada bukan. tapi tidakkah kau merasa, sekarang semuanya terasa sia-sia. kau hanya berkutat dengan apa yang kau rasa, apa yang kau inginkan, apa yang bagimu terdengar begitu indah, menyenangkan dan entahlah.
kau bangun di suatu malam dan ingatan pertama adalah 'apa yang telah kulakukan?' kau kosong seperti tong yang bahkan tak pernah dihantam apapun. ia berkarat hari ke hari hingga menjadi racun yang tak mampu kau temukan lagi penawarnya.
tapi sebenarnya apa yang tak sia-sia dari dunia?
cinta hanya salah satunya. dan kau adalah lainnya.
—nonaabuabu
7 September, 2024
Open paid promote di 3 chanel @puisi@temanpuisi dan @sedih
yang sia-sia dari cinta
seharusnya tak ada bukan. tapi tidakkah kau merasa, sekarang semuanya terasa sia-sia. kau hanya berkutat dengan apa yang kau rasa, apa yang kau inginkan, apa yang bagimu terdengar begitu indah, menyenangkan dan entahlah.
kau bangun di suatu malam dan ingatan pertama adalah 'apa yang telah kulakukan?' kau kosong seperti tong yang bahkan tak pernah dihantam apapun. ia berkarat hari ke hari hingga menjadi racun yang tak mampu kau temukan lagi penawarnya.
tapi sebenarnya apa yang tak sia-sia dari dunia?
cinta hanya salah satunya. dan kau adalah lainnya.
—nonaabuabu
7 September, 2024
Open paid promote di 3 chanel @puisi@temanpuisi dan @sedih
Karya : @Roomimaji
I d e a l i s m F a n a t i s m
Hanya dari satu percikan kecil
Orang yang setadinya merasa kau hangati
Bisa memberimu jarak, bahkan meninggalkanmu pergi. Dan biasanya; kau memilih padam, mengabu, beku.
Hingga kembali menyala saat kau ditemukan seseorang yang menerima.
Bagaimana, apa kau terlahir sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan emosional seseorang saja yang katanya; bersamamu aku nyaman.
Padahal, kau sendiri seperti api di tengah himpitan badai. Seperti kasih lilin yang membakar dirinya tanpa bisa pamrih.
Apatah kau lela
Menyebutnya sebagai amsal cinta!
R . . .
Bandung
Tempat kirim puisi, diskusi diksi cuman di chanel @temanpuisi@puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terima kisah👍
I d e a l i s m F a n a t i s m
Hanya dari satu percikan kecil
Orang yang setadinya merasa kau hangati
Bisa memberimu jarak, bahkan meninggalkanmu pergi. Dan biasanya; kau memilih padam, mengabu, beku.
Hingga kembali menyala saat kau ditemukan seseorang yang menerima.
Bagaimana, apa kau terlahir sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan emosional seseorang saja yang katanya; bersamamu aku nyaman.
Padahal, kau sendiri seperti api di tengah himpitan badai. Seperti kasih lilin yang membakar dirinya tanpa bisa pamrih.
Apatah kau lela
Menyebutnya sebagai amsal cinta!
R . . .
Bandung
Tempat kirim puisi, diskusi diksi cuman di chanel @temanpuisi@puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terima kisah👍
Karya : @fi_adv
Jika cinta itu konsonan, maka peran tanggung jawab terhadap perasaan adalah huruf vokal.
Cintamu terdiri dari beberapa huruf abjad, satu konsonan dan satu huruf vokal. Kau pikir, jika hanya ada salah satu diantara keduanya—kau bisa memanggil namanya dengan sebutan kekasih? Kau bisa tahu kelekatan huruf-huruf yang terbentuk agar bisa terbaca oleh mata hati?
Tidak Nona, temukanlah lebih dulu kelekatan yang membentuk cinta yang kau beri. Satu peran saja tidak cukup; karena cinta memikul banyak peran yang terbagi pada setiap individu selama ia hidup.
Jangan sebut cinta jika kau hanya menyukai salah satu huruf vokal saja. Jangan sebut cinta jika kau tak menerima bahwa kelima huruf vokal secara bergantian memerankan haknya.
Siapa namamu?
Coba eja tanpa huruf vokal secara menyeluruh. Coba eja arti konsonannya hidup yang kau pilih. Yang tertulis, yang tertera sebagai pilihan sejak sebelum kau lahir, itulah yang sebaik-baiknya kau renungi.
Bukan cinta namanya jika kau sendiri tak menerima dengan tulus cinta itu sendiri yang hanya 1% dari 99% cinta dari Sang Maha Cinta.
BukanDylan—07 Juni 2024.
Langsung gabung ke chanel @temanpuisi@puisi dan @sedih yah!
Jika cinta itu konsonan, maka peran tanggung jawab terhadap perasaan adalah huruf vokal.
Cintamu terdiri dari beberapa huruf abjad, satu konsonan dan satu huruf vokal. Kau pikir, jika hanya ada salah satu diantara keduanya—kau bisa memanggil namanya dengan sebutan kekasih? Kau bisa tahu kelekatan huruf-huruf yang terbentuk agar bisa terbaca oleh mata hati?
Tidak Nona, temukanlah lebih dulu kelekatan yang membentuk cinta yang kau beri. Satu peran saja tidak cukup; karena cinta memikul banyak peran yang terbagi pada setiap individu selama ia hidup.
Jangan sebut cinta jika kau hanya menyukai salah satu huruf vokal saja. Jangan sebut cinta jika kau tak menerima bahwa kelima huruf vokal secara bergantian memerankan haknya.
Siapa namamu?
Coba eja tanpa huruf vokal secara menyeluruh. Coba eja arti konsonannya hidup yang kau pilih. Yang tertulis, yang tertera sebagai pilihan sejak sebelum kau lahir, itulah yang sebaik-baiknya kau renungi.
Bukan cinta namanya jika kau sendiri tak menerima dengan tulus cinta itu sendiri yang hanya 1% dari 99% cinta dari Sang Maha Cinta.
BukanDylan—07 Juni 2024.
Langsung gabung ke chanel @temanpuisi@puisi dan @sedih yah!
Karya : @Dassein44
MERDEKA
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
di depan dada yang kian membusung,
dasi tergerai.
kaki yang penuh kapal
menginjak kepala ibu pertiwi yang meronta-ronta melerai,
tanpa kepal
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
kaki-kakinya yang melepuh
berendam dalam api yang memburu dan menipu
ibu tak lagi pertiwi
tak lagi ibu
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
kian tiada ibu
tiada pertiwi
hanya upeti
hanya api
merdeka sana, sana merdeka
sini?
: merdeka
17 agustus 2024
@temanpuisi@puisi@sedih. Gabung aja deh👍
MERDEKA
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
di depan dada yang kian membusung,
dasi tergerai.
kaki yang penuh kapal
menginjak kepala ibu pertiwi yang meronta-ronta melerai,
tanpa kepal
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
kaki-kakinya yang melepuh
berendam dalam api yang memburu dan menipu
ibu tak lagi pertiwi
tak lagi ibu
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
kian tiada ibu
tiada pertiwi
hanya upeti
hanya api
merdeka sana, sana merdeka
sini?
: merdeka
17 agustus 2024
@temanpuisi@puisi@sedih. Gabung aja deh👍
Karya : @rekahmausuf
PEJAM
Sesenggukan tangis kemarin sore
Basah lagi
Rintik gerimis di muka pagi
Cepatlah kering
Terik sengat punggung siang
Berlalulah teduh
Senja yang sendu
Tidurlah engkau dalam timangan purnama
Embuslah
Ratap napas burung hantu
Menyela sepi,
Menyela sepi–
Menyela sepi.
Karanganyar, 23 Juli 2023.
Gabung ke chanel @temanpuisi@puisi dan @sedih.
PEJAM
Sesenggukan tangis kemarin sore
Basah lagi
Rintik gerimis di muka pagi
Cepatlah kering
Terik sengat punggung siang
Berlalulah teduh
Senja yang sendu
Tidurlah engkau dalam timangan purnama
Embuslah
Ratap napas burung hantu
Menyela sepi,
Menyela sepi–
Menyela sepi.
Karanganyar, 23 Juli 2023.
Gabung ke chanel @temanpuisi@puisi dan @sedih.
Karya : @klairooo
Sebelum memeluk malam
Kuharap tak ada pagi terakhir,
Untuk saat ini,
Napas adalah kompas untuk perjalanan yang begitu jauh,
Hanya dapat meraba jalan,
Mendengar seruan lalu berlari ke arah Tuhan.
Bagaimana caraku sampai?
Tidak penting hingga siang menjemput malam,
Bagaimana caraku tahu?
Tidak yakin hingga detik per detik terlelap oleh waktu.
Tak ada persiapan,
Takdir kubaca dengan perlahan,
Bolehkah tertidur di sela-sela tangis?
Bolehkah terbangun di sela-sela gerimis?
Solo, 6 Juli 2024.
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terima kisah👍
Sebelum memeluk malam
Kuharap tak ada pagi terakhir,
Untuk saat ini,
Napas adalah kompas untuk perjalanan yang begitu jauh,
Hanya dapat meraba jalan,
Mendengar seruan lalu berlari ke arah Tuhan.
Bagaimana caraku sampai?
Tidak penting hingga siang menjemput malam,
Bagaimana caraku tahu?
Tidak yakin hingga detik per detik terlelap oleh waktu.
Tak ada persiapan,
Takdir kubaca dengan perlahan,
Bolehkah tertidur di sela-sela tangis?
Bolehkah terbangun di sela-sela gerimis?
Solo, 6 Juli 2024.
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terima kisah👍
Karya : @Lukkkksss
KAUM PARA PENDOSA
Oleh: Cak Ab
Petang selimutkan keheningan
Demi menyemarakkan durja yang suram
Atas biadabnya cakra semesta
Gelita memanifestasikan
Segala yang tak tersuratkan terang
Petiklah rembulan
Jelmakan ia sinaran nyata
Di kelam serapah para kaum pendosa
Sunyi tiada nama
Dingin, tetapi bermakna
Geram pada malam
Tak lenyapkan suram
Gusar pada siang
Tak sinarkan bayang
27 Juli
Gabung langsung ke chanel @puisi@temanpuisi dan @sedih
KAUM PARA PENDOSA
Oleh: Cak Ab
Petang selimutkan keheningan
Demi menyemarakkan durja yang suram
Atas biadabnya cakra semesta
Gelita memanifestasikan
Segala yang tak tersuratkan terang
Petiklah rembulan
Jelmakan ia sinaran nyata
Di kelam serapah para kaum pendosa
Sunyi tiada nama
Dingin, tetapi bermakna
Geram pada malam
Tak lenyapkan suram
Gusar pada siang
Tak sinarkan bayang
27 Juli
Gabung langsung ke chanel @puisi@temanpuisi dan @sedih
Karya : @abdul_turge
KEPADA DIAM
kata terlalu panas dan jemu
untuk hanya duduk menunggu layu
aku memilih bergerak maju
di tengah sunyi itu
aku memilih jadi suara lain
dan penuh dengan makna yang berat
agar nanti,
ketika bisu suaraku
kau tahu bahwa aku pernah bicara padamu
seperti botol kosong di bar yang sepi
seperti pria tua yang tidak tahu caranya berhenti
seperti malam yang terlalu larut
aku bicara,
karena diam tak pernah memihak siapa pun.
(Jakarta, 2023)
Kirim puisi kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah di chanel @puisi. Join chanel sekalian juga ke @sedih. 🙏
KEPADA DIAM
kata terlalu panas dan jemu
untuk hanya duduk menunggu layu
aku memilih bergerak maju
di tengah sunyi itu
aku memilih jadi suara lain
dan penuh dengan makna yang berat
agar nanti,
ketika bisu suaraku
kau tahu bahwa aku pernah bicara padamu
seperti botol kosong di bar yang sepi
seperti pria tua yang tidak tahu caranya berhenti
seperti malam yang terlalu larut
aku bicara,
karena diam tak pernah memihak siapa pun.
(Jakarta, 2023)
Kirim puisi kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah di chanel @puisi. Join chanel sekalian juga ke @sedih. 🙏
Karya : @brucewaynebatmannnnnnnn
Cari Aku
Temukan aku
Di rerimbunan ilalang.
Ikuti jejak darahku yang mengering.
Tajamnya belati hijau menyayat serat-serat jiwaku—
Noda kecokelatan menyedihkan beraserakan sepanjang jalan.
Jika tak ketemu,
Maka carilah aku
Di antara kerutan-kerutan bajumu.
Jelajahi setiap parit dan bukitnya—
Mungkin aku terjerat di antara anyaman benang,
Atau terjepit di antara baju dan kulitmu.
Jika tak kau lihat aku di sana,
Maka carilah aku
Di puncak pohon-pohon kelapa.
Aku bisa saja di sana, bergelantungan seperti beruk,
Atau di tumpukan pasir dan tanah,
Terkubur bersama tahi-tahi kucing.
Dan jika tak kau temukan juga
Maka lihatlah
Ke dalam sanubarimu.
Panggil namaku tiga kali,
Sapu setiap sudut ruangnya
Dengan mata cemelangmu—
Jangan berhenti sampai kau rasakan hadirku.
Dan jika tak kau temukan juga,
Tidurlah.
Artinya aku sudah mati.
26 Mei, 2024.
Gabung ke chanel @puisi@temanpuisi dan @sedih yah👍
Cari Aku
Temukan aku
Di rerimbunan ilalang.
Ikuti jejak darahku yang mengering.
Tajamnya belati hijau menyayat serat-serat jiwaku—
Noda kecokelatan menyedihkan beraserakan sepanjang jalan.
Jika tak ketemu,
Maka carilah aku
Di antara kerutan-kerutan bajumu.
Jelajahi setiap parit dan bukitnya—
Mungkin aku terjerat di antara anyaman benang,
Atau terjepit di antara baju dan kulitmu.
Jika tak kau lihat aku di sana,
Maka carilah aku
Di puncak pohon-pohon kelapa.
Aku bisa saja di sana, bergelantungan seperti beruk,
Atau di tumpukan pasir dan tanah,
Terkubur bersama tahi-tahi kucing.
Dan jika tak kau temukan juga
Maka lihatlah
Ke dalam sanubarimu.
Panggil namaku tiga kali,
Sapu setiap sudut ruangnya
Dengan mata cemelangmu—
Jangan berhenti sampai kau rasakan hadirku.
Dan jika tak kau temukan juga,
Tidurlah.
Artinya aku sudah mati.
26 Mei, 2024.
Gabung ke chanel @puisi@temanpuisi dan @sedih yah👍