e-Renungan Harian
Anda akan dikirimi e-Renungan Harian setiap hari. (@SABDA – arsip: sabda.org/publikasi/e-rh)
Recent Posts
#halaman 2
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_Bilangan_33
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
#halaman 2 dari 2
33:40
Raja negeri Arad, orang Kanaan, yang tinggal di selatan tanah Kanaan mendengar tentang kedatangan umat Israel.33:41
Mereka berjalan dari Gunung Hor dan berkemah di Zalmona.33:42
Dari Zalmona, mereka menuju ke Funon dan berkemah di sana.33:43
Mereka meninggalkan Funon dan berkemah di Obot.33:44
Dari Obot, mereka menuju ke reruntuhan Abarim, di Moab, dan berkemah di sana.33:45
Mereka meninggalkan reruntuhan itu dan berkemah di Dibon-Gad.33:46
Dari Dibon-Gad, mereka menuju ke Almon-Diblataim dan berkemah di sana.33:47
Mereka meninggalkan Almon-Diblataim dan berkemah di pegunungan Abarim, di depan Nebo.33:48
Dari pegunungan Abarim, mereka melanjutkan perjalanan ke tepi Sungai Yordan di Moab, di dekat Yerikho.33:49
Mereka berkemah di tepi Sungai Yordan, di dataran Moab, mulai dari Bet-Yesimot sampai ke Abel-Sitim.Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_Bilangan_33
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
#halaman 2 dari 2
#halaman 1
๐ Nats
Bilangan 33:1-49 (AYT)
#halaman 1 dari 2
๐ Nats
Bilangan 33:1-49 (AYT)
33:1
Inilah perjalanan umat Israel ketika mereka keluar dari Mesir, kelompok-kelompok pasukan yang dipimpin oleh Musa dan Harun.33:2
Musa mencatat tempat-tempat yang disinggahi sesuai dengan perintah TUHAN. Inilah semua tempat yang mereka singgahi:33:3
Pada hari kelima belas, bulan pertama, mereka meninggalkan Rameses. Sesudah hari Paskah, umat Israel keluar dengan tangan yang terangkat di hadapan mata seluruh orang Mesir.33:4
Orang Mesir sedang menguburkan semua orang yang dibunuh TUHAN, setiap anak sulung. Demikianlah TUHAN menunjukkan hukuman-Nya terhadap para ilah mereka.33:5
Lalu, umat Israel meninggalkan Rameses dan berkemah di Sukot.33:6
Dari Sukot mereka melanjutkan perjalanan ke Etam, di tepi padang gurun.33:7
Dari Etam mereka berjalan, balik ke arah Pi-Hahirot dekat Baal-Zefon lalu berkemah dekat Migdol.33:8
Setelah meninggalkan Pi-Hahirot, mereka berjalan dari tengah laut menuju padang gurun dan berjalan tiga hari melalui padang gurun Etam kemudian berkemah di Mara.33:9
Dari Mara, mereka menuju ke Elim dan berkemah di sana. Di Elim itu terdapat 12 mata air dan 70 pohon kurma.33:10
Dari Elim, mereka menuju ke tepi Laut Teberau dan berkemah di sana.33:11
Dari Laut Teberau, mereka menuju padang gurun Sin dan berkemah di sana.33:12
Mereka meninggalkan padang gurun Sin dan berkemah di Dofka.33:13
Dari Dofka mereka menuju ke Alus dan berkemah di sana.33:14
Mereka meninggalkan Alus dan berkemah di Rafidim. Di tempat itu orang-orang tidak mendapatkan air untuk diminum.33:15
Dari Rafidim, mereka menuju ke padang gurun Sinai dan berkemah di sana.33:16
Mereka meninggalkan padang gurun Sinai dan berkemah di Kibrot-Taawa.33:17
Dari Kibrot-Taawa, mereka menuju ke Hazerot dan berkemah di sana.33:18
Mereka meninggalkan Hazerot dan berkemah di Ritma.33:19
Dari Ritma, mereka menuju ke Rimon-Peros dan berkemah di sana.33:20
Mereka meninggalkan Rimon-Peros dan berkemah di Libna.33:21
Dari Libna, mereka menuju ke Risa dan berkemah di sana.33:22
Mereka berangkat dari Risa dan berkemah di Kehelata.33:23
Dari Kehelata, mereka menuju ke Har-Syafer dan berkemah di sana.33:24
Mereka meninggalkan Har-Syafer dan berkemah di Harada.33:25
Dari Harada, mereka menuju ke Makhelot dan berkemah di sana.33:26
Mereka berangkat dari Makhelot dan berkemah di Tahat.33:27
Dari Tahat, mereka menuju ke Tarah dan berkemah di sana.33:28
Mereka berangkat dari Tarah dan berkemah di Mitka.33:29
Dari Mitka, mereka menuju ke Hasmona dan berkemah di sana.33:30
Mereka meninggalkan Hasmona dan berkemah di Moserot.33:31
Dari Moserot, mereka menuju ke Bene-Yaakan dan berkemah di sana.33:32
Mereka berangkat dari Bene-Yaakan dan berkemah di Hor-Gidgad.33:33
Dari Hor-Gidgad, mereka menuju ke Yotbata dan berkemah di sana.33:34
Mereka berangkat dari Yotbata dan berkemah di Abrona.33:35
Dari Abrona, mereka menuju ke Ezion-Geber dan berkemah di sana.33:36
Mereka meninggalkan Ezion-Geber dan berkemah di Kadesh, di padang gurun Sin.33:37
Dari Kadesh, mereka menuju ke Gunung Hor dan berkemah di sana, di perbatasan tanah Edom.33:38
Imam Harun pergi ke Gunung Hor sesuai dengan perintah TUHAN. Dia mati di sana pada tahun keempat puluh sesudah umat Israel keluar dari tanah Mesir, pada hari pertama bulan kelima.33:39
Harun mati dengan usia 123 tahun di Gunung Hor.#halaman 1 dari 2
๐ e-Renungan Harian
Senin, 2 Desember 2024
TITIK-TITIK PERSINGGAHAN
๐ Bacaan
BILANGAN 33:1-49 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Inilah tempat-tempat persinggahan orang Israel setelah mereka keluar dari tanah Mesir, menurut pasukannya, di bawah pimpinan Musa dan Harun. (Bilangan 33:1)
๐ Renungan
Berapa kota atau negara yang sudah pernah Anda singgahi atau Anda tinggali? Apa pengaruh masing-masing tempat itu dalam hidup Anda? Bagaimana Anda mengalami pemeliharaan Tuhan di setiap tempat itu? Apakah Anda mengingatnya dengan baik? Sebagian kita mungkin tidak begitu memperhatikan titik-titik persinggahan hidup kita, tetapi ada yang mungkin mencatatnya, bukan hanya dalam ingatan, tetapi mendokumentasikannya dalam catatan khusus, misalnya berupa buku.
Musa mencatat baik-baik setiap tempat yang mereka lalui sejak dari Rameses di Mesir hingga tiba di Dataran Moab, di tepi Sungai Yordan dekat Yerikho. Perjalanan menuju Tanah Perjanjian itu berlangsung selama 40 tahun. Dalam Bilangan 33 ini, setidaknya Musa mencatat 42 tempat persinggahan mereka. Mereka berkemah di sana selama jangka waktu tertentu, hingga Tuhan memerintahkan mereka meneruskan perjalanan.
Apa gunanya Musa mencatat tempat-tempat ini? Setidaknya ada dua tujuan. Pertama, daftar panjang ini menjelaskan bahwa ini adalah peristiwa riil. Benar-benar terjadi. Ada bukti-bukti historis yang mendukungnya. Kedua, ini menjelaskan penyertaan Tuhan dan pemeliharaan-Nya bagi umat-Nya. Bahwa Dia setia dan senantiasa menuntun umat-Nya. Langkah demi langkah. Dia menjaga, melindungi, mencukupkan kebutuhan, dan memelihara mereka. Kebenaran ini jugalah yang hendaknya kita ingat dan sadari. Bahwa ke mana pun kita melangkah, Dia menyertai dan menuntun kita. Kesadaran ini juga hendaknya menolong kita melangkah seturut kehendak-Nya. --HT/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
1 Korintus 12-14 (alkitab.mobi)
Arsip
Senin, 2 Desember 2024
TITIK-TITIK PERSINGGAHAN
๐ Bacaan
BILANGAN 33:1-49 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Inilah tempat-tempat persinggahan orang Israel setelah mereka keluar dari tanah Mesir, menurut pasukannya, di bawah pimpinan Musa dan Harun. (Bilangan 33:1)
๐ Renungan
Berapa kota atau negara yang sudah pernah Anda singgahi atau Anda tinggali? Apa pengaruh masing-masing tempat itu dalam hidup Anda? Bagaimana Anda mengalami pemeliharaan Tuhan di setiap tempat itu? Apakah Anda mengingatnya dengan baik? Sebagian kita mungkin tidak begitu memperhatikan titik-titik persinggahan hidup kita, tetapi ada yang mungkin mencatatnya, bukan hanya dalam ingatan, tetapi mendokumentasikannya dalam catatan khusus, misalnya berupa buku.
Musa mencatat baik-baik setiap tempat yang mereka lalui sejak dari Rameses di Mesir hingga tiba di Dataran Moab, di tepi Sungai Yordan dekat Yerikho. Perjalanan menuju Tanah Perjanjian itu berlangsung selama 40 tahun. Dalam Bilangan 33 ini, setidaknya Musa mencatat 42 tempat persinggahan mereka. Mereka berkemah di sana selama jangka waktu tertentu, hingga Tuhan memerintahkan mereka meneruskan perjalanan.
Apa gunanya Musa mencatat tempat-tempat ini? Setidaknya ada dua tujuan. Pertama, daftar panjang ini menjelaskan bahwa ini adalah peristiwa riil. Benar-benar terjadi. Ada bukti-bukti historis yang mendukungnya. Kedua, ini menjelaskan penyertaan Tuhan dan pemeliharaan-Nya bagi umat-Nya. Bahwa Dia setia dan senantiasa menuntun umat-Nya. Langkah demi langkah. Dia menjaga, melindungi, mencukupkan kebutuhan, dan memelihara mereka. Kebenaran ini jugalah yang hendaknya kita ingat dan sadari. Bahwa ke mana pun kita melangkah, Dia menyertai dan menuntun kita. Kesadaran ini juga hendaknya menolong kita melangkah seturut kehendak-Nya. --HT/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
1 Korintus 12-14 (alkitab.mobi)
Arsip
๐ Nats
Markus 9:17-27 (AYT)
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_Markus_9
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
Markus 9:17-27 (AYT)
9:17
Seorang dari kerumunan itu menjawab Dia, โGuru, aku membawa anak laki-lakiku kepada-Mu karena dia kemasukan roh yang membuatnya bisu.9:18
Setiap kali roh itu menguasainya, ia membanting anak itu ke tanah dan dia mengeluarkan busa dari mulutnya, dan menggigitkan giginya, lalu dia menjadi kejang. Aku meminta murid-murid-Mu untuk mengusir roh itu, tetapi mereka tidak bisa.โ9:19
Yesus menjawab mereka, โHai, generasi yang tidak beriman! Berapa lama Aku harus bersama kamu? Berapa lama Aku harus tahan menghadapi kamu? Bawalah anak itu kepada-Ku!โ9:20
Lalu, mereka membawa anak itu kepada Yesus. Ketika roh itu melihat Yesus, ia langsung mengguncang-guncangkan anak itu. Anak itu jatuh ke tanah dan terguling-guling dengan mulut yang mengeluarkan busa.9:21
Yesus bertanya kepada ayah anak itu, โSudah berapa lama dia seperti ini?โ Jawabnya, โDari sejak kecil.9:22
Roh itu sudah sering melemparnya ke dalam api dan ke dalam air untuk menghancurkannya. Akan tetapi, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, kasihanilah kami dan tolonglah kami.โ9:23
Yesus berkata kepadanya, โJika Engkau dapat? Segala sesuatu mungkin untuk mereka yang percaya.โ9:24
Dengan segera, ayah anak itu menangis dan berseru, โAku percaya! Tolonglah ketidakpercayaanku!โ9:25
Ketika Yesus melihat orang banyak datang berlarian bersama, Dia membentak roh najis itu sambil berkata kepadanya, โHai kamu roh bisu dan tuli, Aku perintahkan kamu keluar dari anak ini dan jangan masuk ke dia lagi!โ9:26
Setelah menjerit dan mengguncang-guncangkan anak itu dengan hebat, roh itu keluar. Anak itu terlihat seperti mayat sehingga orang banyak berkata, โDia mati!โ9:27
Akan tetapi, Yesus memegang anak itu dan mengangkatnya, anak itu pun mampu berdiri.Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_Markus_9
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
๐ e-Renungan Harian
Minggu, 1 Desember 2024
PERCAYA ITU MENAKJUBKAN
๐ Bacaan
MARKUS 9:17-27 (alkitab.mobi)
๐ Nats
"Tetapi, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." (Markus 9:22)
๐ Renungan
Percaya kepada Tuhan itu menakjubkan. Itu membuat kita kuat, meski kita lemah. Berani berjalan, meski dicegat ketakpastian. Memiliki harapan, meski dikepung ketidakmungkinan. Melihat terang, meski diliputi kegelapan. Mengalami yang baik, meski hal buruk menindih berat. Memilih yang benar, meski diadang risiko tak ringan. Berserah, rela menerima, dan tidak takut, meski petaka tak terelakkan atau ajal menanti di depan mata. Dan banyak lagi.
Namun, ada-mungkin banyak-orang yang tak melihat alasan untuk percaya, yang sulit percaya meski sungguh menginginkannya. Lihat pria malang dalam Markus 9 itu. Kepada Tuhan ia berkata, "... jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami" (ay. 22b). Bagaimana bisa ia berkata seperti itu kepada Tuhan? Alangkah tebal ketakpercayaannya hingga kuasa Tuhan pun ia ragukan.
Namun, Tuhan tidak menolak pria yang tak jelas imannya itu. Kasih Tuhan tidak terganggu apalagi terhenti oleh ketidakpercayaan pria itu. Tuhan hanya melihat bahwa ayah dan anak itu memerlukan pertolongan. Maka, dengan segera Dia menyembuhkan pria itu dari ketakpercayaannya, dan membebaskan anaknya dari belenggu derita. Anda lihat? Tuhan tidak menolak. Dia justru segera menolong.
Adakah di antara kita yang juga bergumul karena sulit untuk percaya? Seandainya kita juga bergumul karena sulit untuk percaya, mari kita datang kepada Tuhan, memohon Dia berkenan menyembuhkan kita dari ketidakpercayaan kita, agar kita pun boleh mengalami betapa percaya kepada Tuhan itu sungguh menakjubkan. --EE/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
1 Korintus 9-11 (alkitab.mobi)
Arsip
Minggu, 1 Desember 2024
PERCAYA ITU MENAKJUBKAN
๐ Bacaan
MARKUS 9:17-27 (alkitab.mobi)
๐ Nats
"Tetapi, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." (Markus 9:22)
๐ Renungan
Percaya kepada Tuhan itu menakjubkan. Itu membuat kita kuat, meski kita lemah. Berani berjalan, meski dicegat ketakpastian. Memiliki harapan, meski dikepung ketidakmungkinan. Melihat terang, meski diliputi kegelapan. Mengalami yang baik, meski hal buruk menindih berat. Memilih yang benar, meski diadang risiko tak ringan. Berserah, rela menerima, dan tidak takut, meski petaka tak terelakkan atau ajal menanti di depan mata. Dan banyak lagi.
Namun, ada-mungkin banyak-orang yang tak melihat alasan untuk percaya, yang sulit percaya meski sungguh menginginkannya. Lihat pria malang dalam Markus 9 itu. Kepada Tuhan ia berkata, "... jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami" (ay. 22b). Bagaimana bisa ia berkata seperti itu kepada Tuhan? Alangkah tebal ketakpercayaannya hingga kuasa Tuhan pun ia ragukan.
Namun, Tuhan tidak menolak pria yang tak jelas imannya itu. Kasih Tuhan tidak terganggu apalagi terhenti oleh ketidakpercayaan pria itu. Tuhan hanya melihat bahwa ayah dan anak itu memerlukan pertolongan. Maka, dengan segera Dia menyembuhkan pria itu dari ketakpercayaannya, dan membebaskan anaknya dari belenggu derita. Anda lihat? Tuhan tidak menolak. Dia justru segera menolong.
Adakah di antara kita yang juga bergumul karena sulit untuk percaya? Seandainya kita juga bergumul karena sulit untuk percaya, mari kita datang kepada Tuhan, memohon Dia berkenan menyembuhkan kita dari ketidakpercayaan kita, agar kita pun boleh mengalami betapa percaya kepada Tuhan itu sungguh menakjubkan. --EE/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
1 Korintus 9-11 (alkitab.mobi)
Arsip
๐ Nats
Keluaran 39:32-43 (AYT)
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_Keluaran_39
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
Keluaran 39:32-43 (AYT)
39:32
Demikianlah semua pengerjaan Tenda Suci, tenda pertemuan itu, selesai. Seluruh keturunan Israel melaksanakannya sesuai dengan semua yang telah TUHAN perintahkan kepada Musa, demikianlah mereka melaksanakannya.39:33
Mereka membawa Tenda Suci itu kepada Musa, yaitu tenda dengan segala perlengkapannya: kait-kaitnya, papan-papannya, palang-palangnya, dan alas-alasnya,39:34
dan tudung dari kulit domba jantan yang dicelup merah, tudung dari kulit lumba-lumba, dan tirai untuk tudung itu,39:35
tabut kesaksian dan tongkat-tongkat pengusungnya, dan tutup pendamaian,39:36
meja dengan segala perlengkapannya dan roti sajian,39:37
kaki dian dari emas murni dengan pelita-pelitanya, pelita yang diatur sesuai susunannya, dan segala perlengkapannya, dan minyak untuk penerangan,39:38
dan mazbah emas, dan minyak urapan, dan dupa yang harum, dan tirai untuk pintu Tenda Suci,39:39
mazbah perunggu dan jala-jala perunggunya, kayu-kayu pengusungnya dan segala perlengkapannya, bejana dan alasnya,39:40
tirai-tirai untuk pelataran, tiang-tiang dan alas-alasnya, tirai untuk gerbang pelataran, tali-talinya, patok-patoknya, dan segala perlengkapan untuk pelayanan Tenda Suci, untuk tenda pertemuan itu,39:41
pakaian yang dipintal untuk melayani di tempat kudus, pakaian kudus untuk Imam Harun dan untuk anak-anaknya saat melayani sebagai imam.39:42
Keturunan Israel melaksanakan segala pekerjaan itu sesuai dengan yang telah TUHAN perintahkan kepada Musa.39:43
Musa memeriksa segala pekerjaan itu, dan lihatlah, mereka melakukannya sesuai dengan yang telah TUHAN perintahkan, demikianlah mereka melaksanakannya, lalu Musa memberkati mereka.Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_Keluaran_39
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
๐ e-Renungan Harian
Sabtu, 30 November 2024
LAKUKAN DENGAN TEPAT
๐ Bacaan
KELUARAN 39:32-43 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Tepat seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa, demikianlah orang Israel melaksanakan segala pekerjaan itu. (Keluaran 39:42)
๐ Renungan
Mendengar sebuah perintah itu mudah, tetapi untuk melakukannya dengan tepat tidaklah mudah. Apalagi jika di dalam perintah ini ada beberapa hal yang tidak sesuai di hati maka seseorang akan cenderung melanggarnya. Jika Anda seorang pemimpin, apa reaksi Anda melihat beberapa orang menyimpang dari aturan-aturan yang telah Anda tetapkan? Anda akan merasa sangat kecewa dan tak segan memberi peringatan, bukan? Sebaliknya, Anda pasti bahagia tatkala setiap orang melakukan perintah itu dengan tepat.
Pembacaan Alkitab hari ini kita menemukan kalimat yang diulang sebanyak tiga kali, "Tepat seperti yang diperintahkan Tuhan". Ketiga kalimat itu menunjukkan kepada kita sebuah tanggapan, kesetiaan, dan perhatian yang begitu baik yang ditunjukkan oleh beberapa orang Israel ketika mendapat perintah dari Tuhan. Mereka melaksanakan tugas pekerjaan dari Tuhan itu bukan seperti apa yang Musa katakan atau yang mereka pikirkan, melainkan tepat seperti apa yang Tuhan kehendaki. Dari perilaku orang-orang ini kita mempelajari bahwa dalam melayani Tuhan, kita pun harus melakukannya tepat seperti kehendak Tuhan.
Bertindak dengan tepat melakukan kehendak Tuhan adalah hal yang ingin Tuhan temukan dalam hidup kita. Mari menguji diri. Apakah kita adalah orang-orang yang selalu berupaya untuk melakukan dengan tepat segala kehendak-Nya? Tak ada hal yang mampu menyenangkan hati-Nya selain saat menyaksikan kita melakukan kehendak-Nya dengan tepat! --SYS/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
1 Korintus 5-8 (alkitab.mobi)
Arsip
Sabtu, 30 November 2024
LAKUKAN DENGAN TEPAT
๐ Bacaan
KELUARAN 39:32-43 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Tepat seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa, demikianlah orang Israel melaksanakan segala pekerjaan itu. (Keluaran 39:42)
๐ Renungan
Mendengar sebuah perintah itu mudah, tetapi untuk melakukannya dengan tepat tidaklah mudah. Apalagi jika di dalam perintah ini ada beberapa hal yang tidak sesuai di hati maka seseorang akan cenderung melanggarnya. Jika Anda seorang pemimpin, apa reaksi Anda melihat beberapa orang menyimpang dari aturan-aturan yang telah Anda tetapkan? Anda akan merasa sangat kecewa dan tak segan memberi peringatan, bukan? Sebaliknya, Anda pasti bahagia tatkala setiap orang melakukan perintah itu dengan tepat.
Pembacaan Alkitab hari ini kita menemukan kalimat yang diulang sebanyak tiga kali, "Tepat seperti yang diperintahkan Tuhan". Ketiga kalimat itu menunjukkan kepada kita sebuah tanggapan, kesetiaan, dan perhatian yang begitu baik yang ditunjukkan oleh beberapa orang Israel ketika mendapat perintah dari Tuhan. Mereka melaksanakan tugas pekerjaan dari Tuhan itu bukan seperti apa yang Musa katakan atau yang mereka pikirkan, melainkan tepat seperti apa yang Tuhan kehendaki. Dari perilaku orang-orang ini kita mempelajari bahwa dalam melayani Tuhan, kita pun harus melakukannya tepat seperti kehendak Tuhan.
Bertindak dengan tepat melakukan kehendak Tuhan adalah hal yang ingin Tuhan temukan dalam hidup kita. Mari menguji diri. Apakah kita adalah orang-orang yang selalu berupaya untuk melakukan dengan tepat segala kehendak-Nya? Tak ada hal yang mampu menyenangkan hati-Nya selain saat menyaksikan kita melakukan kehendak-Nya dengan tepat! --SYS/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
1 Korintus 5-8 (alkitab.mobi)
Arsip
๐ Nats
1 Timotius 6:11-21 (AYT)
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_1_Timotius_6
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
1 Timotius 6:11-21 (AYT)
6:11
Akan tetapi, kamu sebagai manusia dari Allah, jauhkanlah dirimu dari semuanya itu. Kejarlah kebenaran, kesalehan, iman, kasih, ketabahan, dan kelembutan.6:12
Berjuanglah dalam perjuangan iman yang baik dan berpeganglah pada hidup kekal yang untuknya kamu dipanggil ketika kamu memberikan pengakuan yang baik di hadapan banyak saksi.6:13
Di hadapan Allah yang memberikan hidup atas segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberikan pengakuan yang baik ketika berhadapan dengan Pontius Pilatus, aku memerintahkan kamu,6:14
kiranya kamu menjalankan perintah ini dengan tidak bercacat dan tidak bercela hingga kedatangan Tuhan kita Kristus Yesus.6:15
Pada saat yang ditentukan-Nya, Ia akan memperlihatkan diri-Nya sebagai satu-satunya Penguasa, Raja atas segala raja, dan Tuan atas segala tuan.6:16
Dialah satu-satunya yang kekal, yang tinggal dalam terang yang tak terhampiri, yang tak seorang pun pernah melihat atau dapat melihat-Nya. Bagi Dia, segala hormat dan kuasa yang kekal! Amin.6:17
Sementara itu, perintahkan orang-orang kaya di zaman ini agar tidak sombong atau menaruh harapan pada kekayaan yang tidak pasti, tetapi taruhlah harapan kepada Allah, yang dengan melimpah menyediakan segala sesuatu bagi kita untuk dinikmati.6:18
Perintahkan mereka untuk berbuat baik, menjadi kaya dalam perbuatan-perbuatan baik, menjadi orang yang murah hati, dan siap berbagi.6:19
Dengan demikian, mereka akan mengumpulkan harta bagi diri mereka sendiri sebagai dasar yang baik untuk masa yang akan datang sehingga mereka dapat berpegang pada hidup yang sesungguhnya.6:20
Timotius, jagalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah percakapan yang duniawi dan omong kosong serta pertentangan yang secara salah disebut โpengetahuanโ,6:21
yang dengan mengakuinya, iman beberapa orang menjadi menyimpang. Anugerah menyertai kamu.Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_1_Timotius_6
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
๐ e-Renungan Harian
Jumat, 29 November 2024
KAYA DALAM KEBAJIKAN
๐ Bacaan
1 TIMOTIUS 6:11-21 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Peringatkanlah orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. (1 Timotius 6:17)
๐ Renungan
Kekayaan adalah dambaan sebagian besar orang. Banyak orang rela bekerja dengan keras supaya lekas menjadi kaya. Kekayaan menjanjikan kenyamanan dan banyak kesenangan. Kekayaan menjamin tercukupinya kebutuhan hidup. Kekayaan membuat kita mandiri secara finansial, tidak merepotkan orang lain. Memiliki banyak harta memudahkan kita dalam berbagi dan menolong orang lain. Menjadi kaya juga membuat kita lebih dihormati di tengah masyarakat.
Meski banyak mendatangkan sukacita, kekayaan juga dapat dengan mudah membuat kita terperangkap pada dosa kesombongan. Merasa mampu melakukan banyak hal bahkan semua hal seorang diri sehingga tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain. Merasa diri paling unggul, bahkan merasa tidak memerlukan Tuhan. Padahal, harta dunia datangnya dari Tuhan dan sifatnya pun mudah sekali lenyap. Tidak ada yang lebih tidak menentu dari kekayaan dunia. Karena itu, janganlah menaruh pengharapan pada kekayaan karena hanya akan berujung pada kekecewaan. Inilah bahaya dari mengandalkan kekayaan dunia yang patut diwaspadai.
Diperlukan hikmat untuk dapat memahami bahwa kekayaan materi yang Tuhan percayakan kepada kita ibarat bahan mentah yang masih perlu diolah. Tuhan memberi kekayaan supaya kita memiliki kesempatan untuk melakukan banyak kebaikan dengan memberi dan berbagi. Tuhan rindu kita menjadi "manusia Allah" yang kaya dalam kebajikan. Dengan berlaku demikian pekerjaan Tuhan atas kita terlaksana dan kita dimungkinkan memperoleh "kekayaan sejati" yang dapat kita nikmati. --EBL/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
1 Korintus 1-4 (alkitab.mobi)
Arsip
Jumat, 29 November 2024
KAYA DALAM KEBAJIKAN
๐ Bacaan
1 TIMOTIUS 6:11-21 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Peringatkanlah orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. (1 Timotius 6:17)
๐ Renungan
Kekayaan adalah dambaan sebagian besar orang. Banyak orang rela bekerja dengan keras supaya lekas menjadi kaya. Kekayaan menjanjikan kenyamanan dan banyak kesenangan. Kekayaan menjamin tercukupinya kebutuhan hidup. Kekayaan membuat kita mandiri secara finansial, tidak merepotkan orang lain. Memiliki banyak harta memudahkan kita dalam berbagi dan menolong orang lain. Menjadi kaya juga membuat kita lebih dihormati di tengah masyarakat.
Meski banyak mendatangkan sukacita, kekayaan juga dapat dengan mudah membuat kita terperangkap pada dosa kesombongan. Merasa mampu melakukan banyak hal bahkan semua hal seorang diri sehingga tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain. Merasa diri paling unggul, bahkan merasa tidak memerlukan Tuhan. Padahal, harta dunia datangnya dari Tuhan dan sifatnya pun mudah sekali lenyap. Tidak ada yang lebih tidak menentu dari kekayaan dunia. Karena itu, janganlah menaruh pengharapan pada kekayaan karena hanya akan berujung pada kekecewaan. Inilah bahaya dari mengandalkan kekayaan dunia yang patut diwaspadai.
Diperlukan hikmat untuk dapat memahami bahwa kekayaan materi yang Tuhan percayakan kepada kita ibarat bahan mentah yang masih perlu diolah. Tuhan memberi kekayaan supaya kita memiliki kesempatan untuk melakukan banyak kebaikan dengan memberi dan berbagi. Tuhan rindu kita menjadi "manusia Allah" yang kaya dalam kebajikan. Dengan berlaku demikian pekerjaan Tuhan atas kita terlaksana dan kita dimungkinkan memperoleh "kekayaan sejati" yang dapat kita nikmati. --EBL/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
1 Korintus 1-4 (alkitab.mobi)
Arsip
๐ Nats
2 Korintus 4:1-15 (AYT)
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_2_Korintus_4
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
2 Korintus 4:1-15 (AYT)
4:1
Oleh karena itu, sejak kami memperoleh pelayanan ini, sebagaimana kami menerima belas kasihan Allah, kami tidak berkecil hati.4:2
Namun, kami menolak hal-hal tersembunyi yang memalukan, tidak berjalan dalam kelicikan, atau memalsukan firman Allah, melainkan dengan penyataan kebenaran, kami menunjukkan diri kami sendiri kepada hati nurani setiap orang di hadapan Allah.4:3
Bahkan, jika Injil kami masih tertutup juga, Injil itu tertutup untuk mereka, yang akan binasa,4:4
yang di antaranya, ilah dunia ini telah membutakan pikiran mereka yang tidak percaya sehingga mereka tidak dapat melihat terang kemuliaan Injil Kristus, yang adalah gambaran Allah.4:5
Sebab, kami tidak memberitakan tentang diri kami sendiri, melainkan Kristus Yesus sebagai Tuhan dan diri kami sendiri sebagai pelayan-pelayanmu karena Yesus.4:6
Karena Allah, yang berfirman, โBiarlah terang bercahaya dari kegelapan,โ telah bercahaya dalam hati kita untuk memberi terang pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang ada pada wajah Kristus Yesus.4:7
Namun, harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat supaya kelimpahan kuasa itu berasal dari Allah dan bukan dari diri kami sendiri.4:8
Kami ditindas dari segala sisi, tetapi tidak terjepit. Kami bingung, tetapi tidak putus asa.4:9
Kami dianiaya, tetapi tidak ditinggalkan. Kami dicampakkan, tetapi tidak dibinasakan.4:10
Kami selalu membawa kematian Yesus dalam tubuh kami supaya kehidupan Yesus juga dinyatakan dalam tubuh kami.4:11
Karena kami, yang hidup ini, selalu diserahkan kepada kematian karena Yesus supaya kehidupan Yesus juga dinyatakan dalam tubuh kami yang fana ini.4:12
Demikianlah kematian bekerja di dalam kami, tetapi kehidupan bekerja di dalammu.4:13
Akan tetapi, dengan memiliki roh iman yang sama, sesuai yang sudah tertulis, โAku percaya, karena itu aku berbicara,โ kami juga percaya dan karena itu, kami juga berbicara.4:14
Sebab, kami tahu bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus dan akan membawa kami bersama kamu di hadapan-Nya.4:15
Sebab, semua hal ini terjadi untuk kepentinganmu supaya anugerah, yang semakin menjangkau banyak orang, dapat melimpahkan ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_2_Korintus_4
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
๐ e-Renungan Harian
Kamis, 28 November 2024
HARTA DALAM BEJANA
๐ Bacaan
2 KORINTUS 4:1-15 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Namun, harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. (2 Korintus 4:7)
๐ Renungan
Di manakah umumnya orang-orang menyimpan harta berharga mereka? Tentunya di tempat yang aman, terjamin, dan rahasia. Sebagian menyimpannya di bank yang tepercaya. Sebagian lain menyimpannya dalam brankas dengan perlindungan berlapis. Mereka berusaha agar tak seorang pun tahu dan tak bisa mencurinya. Namun, Allah justru melakukan hal sebaliknya. Dia menyimpan harta berharga-Nya di dalam bejana tanah liat yang rapuh, mudah retak, bahkan pecah. Apa maksudnya?
Menurut Rasul Paulus, harta surgawi Allah itu ialah Injil Yesus Kristus, yakni cahaya kemuliaan Allah sendiri (ay. 3-4), yang berkuasa menyelamatkan orang-orang dari kebinasaan karena dosa. Dan Allah memercayakan harta berharga itu kepada setiap orang percaya yang-serupa bejana tanah liat-sangat rentan, lemah, mudah hancur. Namun, ketika sang bejana retak atau pecah, orang-orang justru akan dapat melihat harta yang tersimpan di dalamnya.
Pemahaman ini hendaknya menolong kita memandang segala persoalan dan permasalahan hidup dengan cara pandang baru. Dalam situasi apa pun, kita tetap dapat melihat Allah bekerja, sehingga kita tidak putus asa. Seperti cahaya yang memancar dari retakan bejana, demikianlah kuasa dan kemuliaan Allah terpancar melalui retakan hidup kita. Akhirnya, orang-orang akan melihat bahwa kekuatan itu bukan berasal dari diri kita, melainkan dari Allah yang berdiam di dalam kita. Dia tidak ingin kita memendam harta itu untuk diri sendiri, tetapi membagikannya kepada orang lain. --HT/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
Roma 14-16 (alkitab.mobi)
Arsip
Kamis, 28 November 2024
HARTA DALAM BEJANA
๐ Bacaan
2 KORINTUS 4:1-15 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Namun, harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. (2 Korintus 4:7)
๐ Renungan
Di manakah umumnya orang-orang menyimpan harta berharga mereka? Tentunya di tempat yang aman, terjamin, dan rahasia. Sebagian menyimpannya di bank yang tepercaya. Sebagian lain menyimpannya dalam brankas dengan perlindungan berlapis. Mereka berusaha agar tak seorang pun tahu dan tak bisa mencurinya. Namun, Allah justru melakukan hal sebaliknya. Dia menyimpan harta berharga-Nya di dalam bejana tanah liat yang rapuh, mudah retak, bahkan pecah. Apa maksudnya?
Menurut Rasul Paulus, harta surgawi Allah itu ialah Injil Yesus Kristus, yakni cahaya kemuliaan Allah sendiri (ay. 3-4), yang berkuasa menyelamatkan orang-orang dari kebinasaan karena dosa. Dan Allah memercayakan harta berharga itu kepada setiap orang percaya yang-serupa bejana tanah liat-sangat rentan, lemah, mudah hancur. Namun, ketika sang bejana retak atau pecah, orang-orang justru akan dapat melihat harta yang tersimpan di dalamnya.
Pemahaman ini hendaknya menolong kita memandang segala persoalan dan permasalahan hidup dengan cara pandang baru. Dalam situasi apa pun, kita tetap dapat melihat Allah bekerja, sehingga kita tidak putus asa. Seperti cahaya yang memancar dari retakan bejana, demikianlah kuasa dan kemuliaan Allah terpancar melalui retakan hidup kita. Akhirnya, orang-orang akan melihat bahwa kekuatan itu bukan berasal dari diri kita, melainkan dari Allah yang berdiam di dalam kita. Dia tidak ingin kita memendam harta itu untuk diri sendiri, tetapi membagikannya kepada orang lain. --HT/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
Roma 14-16 (alkitab.mobi)
Arsip
๐ Nats
Roma 8:31-39 (AYT)
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_Roma_8
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
Roma 8:31-39 (AYT)
8:31
Jadi, apa yang akan kita katakan tentang semua ini? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang dapat melawan kita?8:32
Dia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia, bersama-sama dengan Dia, tidak memberikan dengan murah hati segala sesuatu bagi kita?8:33
Siapa yang akan mendakwa orang-orang pilihan Allah? Allahlah yang membenarkan.8:34
Siapakah yang akan menghukum? Yesus Kristuslah yang telah mati, yang telah dibangkitkan, bahkan yang duduk di sebelah kanan Allah yang juga bersyafaat bagi kita.8:35
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Apakah penindasan, atau kesulitan, atau penganiayaan, atau kelaparan, atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?8:36
Seperti ada tertulis, โDemi Engkau, kami sedang dibunuh sepanjang hari; kami dianggap sebagai domba-domba untuk disembelih.โ8:37
Tidak, dalam semuanya ini, kita lebih daripada para pemenang melalui Dia yang mengasihi kita.8:38
Sebab, aku yakin bahwa bukan kematian maupun kehidupan, bukan juga malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, bukan juga hal-hal yang sekarang maupun yang akan datang, ataupun kekuasaan,8:39
bukan yang tinggi atau yang dalam, atau apa pun dari semua ciptaan, akan mampu memisahkan kita dari kasih Allah, dalam Yesus Kristus, Tuhan kita.Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini:
- AlkiPEDIA -> /alkipedia_Roma_8
- AI-PEDIA -> Studi dengan AI
#ayat@sabdabot
๐ e-Renungan Harian
Rabu, 27 November 2024
KERAGUAN DI TAMAN EDEN
๐ Bacaan
ROMA 8:31-39 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama Dia? (Roma 8:32)
๐ Renungan
Kejatuhan manusia ke dalam dosa berawal di Taman Eden. Mengherankan, sebab saat itu mereka hidup dekat dengan Tuhan. Mereka dapat secara langsung berbincang dengan-Nya. Tampak manusia kalah setelah Iblis, dalam wujud ular, menyuntikkan keraguan, "Sekali-kali kamu tidak akan mati. Sebaliknya, ... matamu akan terbuka." Iblis mendorong manusia supaya menyangka bahwa Tuhan masih menyembunyikan sesuatu yang baik dari mereka. Sebentar kemudian terlihat manusia itu, si perempuan, memetik dan memakan buah dari pohon terlarang. Juga suaminya turut memakannya bersamanya (lih. Kej. 3:1-7).
Sampai hari ini Iblis menggunakan taktik serupa, yakni keraguan di Taman Eden. Iblis berupaya menanamkan prasangka bahwa Tuhan belum memberikan segala yang baik kepada kita. Sedapat-dapatnya Iblis hendak menjatuhkan setiap kita yang hidup dekat dengan Tuhan. Surat Paulus kepada jemaat di Roma mengobrak-abrik taktik Iblis. Paulus mengajak kita merenungkan betapa besar kasih Allah saat Dia memutuskan untuk menyerahkan Kristus, Anak-Nya yang tunggal, sebagai tebusan bagi dosa-dosa kita. Jika Kristus saja diserahkan-Nya kepada kita, mungkinkah ada lagi sesuatu yang disimpan-Nya dari kita? Jika yang "terbaik" telah Tuhan berikan bagi kita, akankah terpikir oleh-Nya untuk menggenggam yang "baik" dari kita? (ay. 32).
Detik kita merenungkan pengorbanan Kristus, detik itu juga keraguan sirna. Justru meluaplah ucapan syukur karena tersadar selama ini Tuhan mencurahkan lebih banyak dari yang kita pikirkan. Sesudah karya keselamatan, lanjut Dia berdiri di pihak kita, menjadi pembela kita (ay. 31), dan Dia menyatakan bahwa kasih-Nya takkan terpisahkan dari kita (ay. 38-39). --LIN/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
Roma 11-13 (alkitab.mobi)
Arsip
Rabu, 27 November 2024
KERAGUAN DI TAMAN EDEN
๐ Bacaan
ROMA 8:31-39 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama Dia? (Roma 8:32)
๐ Renungan
Kejatuhan manusia ke dalam dosa berawal di Taman Eden. Mengherankan, sebab saat itu mereka hidup dekat dengan Tuhan. Mereka dapat secara langsung berbincang dengan-Nya. Tampak manusia kalah setelah Iblis, dalam wujud ular, menyuntikkan keraguan, "Sekali-kali kamu tidak akan mati. Sebaliknya, ... matamu akan terbuka." Iblis mendorong manusia supaya menyangka bahwa Tuhan masih menyembunyikan sesuatu yang baik dari mereka. Sebentar kemudian terlihat manusia itu, si perempuan, memetik dan memakan buah dari pohon terlarang. Juga suaminya turut memakannya bersamanya (lih. Kej. 3:1-7).
Sampai hari ini Iblis menggunakan taktik serupa, yakni keraguan di Taman Eden. Iblis berupaya menanamkan prasangka bahwa Tuhan belum memberikan segala yang baik kepada kita. Sedapat-dapatnya Iblis hendak menjatuhkan setiap kita yang hidup dekat dengan Tuhan. Surat Paulus kepada jemaat di Roma mengobrak-abrik taktik Iblis. Paulus mengajak kita merenungkan betapa besar kasih Allah saat Dia memutuskan untuk menyerahkan Kristus, Anak-Nya yang tunggal, sebagai tebusan bagi dosa-dosa kita. Jika Kristus saja diserahkan-Nya kepada kita, mungkinkah ada lagi sesuatu yang disimpan-Nya dari kita? Jika yang "terbaik" telah Tuhan berikan bagi kita, akankah terpikir oleh-Nya untuk menggenggam yang "baik" dari kita? (ay. 32).
Detik kita merenungkan pengorbanan Kristus, detik itu juga keraguan sirna. Justru meluaplah ucapan syukur karena tersadar selama ini Tuhan mencurahkan lebih banyak dari yang kita pikirkan. Sesudah karya keselamatan, lanjut Dia berdiri di pihak kita, menjadi pembela kita (ay. 31), dan Dia menyatakan bahwa kasih-Nya takkan terpisahkan dari kita (ay. 38-39). --LIN/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
Roma 11-13 (alkitab.mobi)
Arsip
๐ Nats
Roma 6:15-23 (AYT)
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Roma_6
#ayat@sabdabot
Roma 6:15-23 (AYT)
6:15
Lalu, apa selanjutnya? Apakah kita akan berdosa karena kita tidak di bawah Hukum Taurat, melainkan di bawah anugerah? Tentu saja tidak!6:16
Tidak tahukah kamu bahwa jika kamu menyerahkan dirimu kepada siapa pun sebagai budak yang taat, kamu adalah budak bagi orang yang kamu taati itu; baik kepada dosa yang memimpinmu kepada maut, atau kepada ketaatan yang memimpinmu kepada kebenaran?6:17
Akan tetapi, syukur kepada Allah bahwa kamu yang dahulu adalah budak dosa, telah menjadi taat sepenuh hati kepada standar pengajaran yang kamu percayai,6:18
dan karena telah dibebaskan dari dosa, sekarang menjadi budak kebenaran.6:19
Aku berbicara menggunakan istilah manusia karena keterbatasan alamimu. Sebab, sama seperti dahulu kamu menyerahkan anggota-anggotamu sebagai budak kenajisan dan kejahatan yang membuat kejahatan yang lebih buruk lagi, sekarang serahkanlah anggota-anggotamu sebagai budak kebenaran kepada pengudusan.6:20
Sebab, ketika kamu masih menjadi budak dosa, kamu bebas dalam hal kebenaran.6:21
Namun, buah apa yang kamu dapatkan dari hal-hal yang kini membuatmu malu? Sebab, akhir dari semua itu adalah maut.6:22
Namun sekarang, sesudah kamu dibebaskan dari dosa dan telah menjadi hamba Allah, buah yang kamu dapatkan membawa kepada pengudusan yang berakhir pada hidup yang kekal.6:23
Sebab, upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah adalah hidup yang kekal dalam Yesus Kristus, Tuhan kita.Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Roma_6
#ayat@sabdabot
๐ e-Renungan Harian
Selasa, 26 November 2024
BOSAN
๐ Bacaan
ROMA 6:15-23 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Namun sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. (Roma 6:22)
๐ Renungan
Rasa bosan bisa menjangkiti siapa saja. Rasa bosan juga pernah menghinggapi Raja Daud yang dikenal taat kepada Tuhan. Ketika Daud berjalan-jalan di atas sotoh istananya dan melihat seorang perempuan molek sedang mandi, dia mengingininya. Daud mengambil Batsyeba dengan membunuh Uria. Demikian pula yang terjadi dengan Salomo yang terkenal bijaksana. Ia mengambil banyak istri asing dan melakukan penyembahan berhala.
Pada awalnya, kita beroleh kasih karunia Allah melalui pengampunan-Nya atas dosa-dosa kita. Namun, bukan berarti bahwa memperbesar dosa dapat menambah kasih karunia Allah. Kembali menghidupi dosa jelas merusak karunia Allah. Karena itu, Paulus mengingatkan umat supaya jangan lagi menghidupi dosa. Kita harus menjadi hamba kebenaran yang bosan berlaku dosa, supaya kita jangan kehilangan karunia Allah yang menyelamatkan.
Malangnya, tidak sedikit yang merasa bahwa berlaku taat kepada Tuhan itu membosankan. Terlebih anugerah Tuhan yang katanya memerdekakan itu banyak membatasi mereka dalam menikmati dunia. Sudah pasti diperlukan perjuangan dengan kesungguhan dan kesetiaan untuk dapat memandang dosa sebagai perbuatan yang menjijikkan. Bahkan, memahami kebenaran Tuhan atau menjadi ahli dalam pengetahuan Kitab Suci pun belum cukup. Apalagi tidak ada orang yang terlalu suci untuk luput dari godaan dosa. Namun, percayalah, Roh Kudus sanggup menolong kita ketika kita menyediakan diri untuk diubahkan. Cukuplah dosa menjadi masa lalu, jangan lagi kita diperbudak olehnya. --EBL/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
Roma 8-10 (alkitab.mobi)
Arsip
Selasa, 26 November 2024
BOSAN
๐ Bacaan
ROMA 6:15-23 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Namun sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. (Roma 6:22)
๐ Renungan
Rasa bosan bisa menjangkiti siapa saja. Rasa bosan juga pernah menghinggapi Raja Daud yang dikenal taat kepada Tuhan. Ketika Daud berjalan-jalan di atas sotoh istananya dan melihat seorang perempuan molek sedang mandi, dia mengingininya. Daud mengambil Batsyeba dengan membunuh Uria. Demikian pula yang terjadi dengan Salomo yang terkenal bijaksana. Ia mengambil banyak istri asing dan melakukan penyembahan berhala.
Pada awalnya, kita beroleh kasih karunia Allah melalui pengampunan-Nya atas dosa-dosa kita. Namun, bukan berarti bahwa memperbesar dosa dapat menambah kasih karunia Allah. Kembali menghidupi dosa jelas merusak karunia Allah. Karena itu, Paulus mengingatkan umat supaya jangan lagi menghidupi dosa. Kita harus menjadi hamba kebenaran yang bosan berlaku dosa, supaya kita jangan kehilangan karunia Allah yang menyelamatkan.
Malangnya, tidak sedikit yang merasa bahwa berlaku taat kepada Tuhan itu membosankan. Terlebih anugerah Tuhan yang katanya memerdekakan itu banyak membatasi mereka dalam menikmati dunia. Sudah pasti diperlukan perjuangan dengan kesungguhan dan kesetiaan untuk dapat memandang dosa sebagai perbuatan yang menjijikkan. Bahkan, memahami kebenaran Tuhan atau menjadi ahli dalam pengetahuan Kitab Suci pun belum cukup. Apalagi tidak ada orang yang terlalu suci untuk luput dari godaan dosa. Namun, percayalah, Roh Kudus sanggup menolong kita ketika kita menyediakan diri untuk diubahkan. Cukuplah dosa menjadi masa lalu, jangan lagi kita diperbudak olehnya. --EBL/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
Roma 8-10 (alkitab.mobi)
Arsip
๐ Nats
Wahyu 2:1-7 (AYT)
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Wahyu_2
#ayat@sabdabot
Wahyu 2:1-7 (AYT)
2:1
โKepada malaikat jemaat di Efesus tuliskanlah: Inilah perkataan Dia yang memegang tujuh bintang di tangan kanan-Nya dan yang berjalan di antara tujuh kaki dian emas itu:2:2
Aku tahu semua pekerjaanmu dan jerih payahmu dan ketekunanmu, bagaimana kamu tidak tahan terhadap yang jahat, dan kamu menguji orang-orang yang menyebut dirinya rasul, tetapi sebenarnya mereka bukanlah rasul, dan mendapati mereka palsu.2:3
Kamu memiliki ketekunan dan bertahan demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah.2:4
Akan tetapi, Aku menegurmu karena kamu telah meninggalkan kasihmu yang semula.2:5
Karena itu, ingatlah dari mana kamu jatuh dan bertobat serta lakukan apa yang sudah kamu kerjakan semula. Jika tidak, Aku akan datang kepadamu dan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, kecuali kamu bertobat.2:6
Akan tetapi, ini yang kamu miliki: kamu membenci perbuatan-perbuatan para pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.2:7
Ia yang memiliki telinga biarlah mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Kepada dia yang menang, Aku akan memberikan makan dari Pohon Kehidupan yang ada di Taman Allah.โUntuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Wahyu_2
#ayat@sabdabot
๐ e-Renungan Harian
Senin, 25 November 2024
ROBOT
๐ Bacaan
WAHYU 2:1-7 (alkitab.mobi)
๐ Nats
"Meskipun demikian, Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula." (Wahyu 2:4)
๐ Renungan
Salah satu ciri makhluk hidup ialah dapat bergerak aktif. Namun demikian, tidak tepat apabila kita mengatakan segala yang bergerak aktif ialah makhluk hidup. Kita ambil contoh robot. Robot aktif bergerak. Ia berjalan, mengambil, mengangkat atau memindah barang-barang. Namun, robot bukan makhluk hidup. Tidak ada kehidupan dalam sebuah robot.
Terlihat jemaat di Efesus giat mengiring Tuhan. Mereka mau bersabar dalam penderitaan, pula tidak lelah melayani (ay. 3). Namun demikian, Tuhan mengatakan bahwa Dia mencela mereka. Penyebabnya ialah mereka didapati telah meninggalkan kasihnya yang semula (ay. 4). Di mata Tuhan, jemaat di Efesus terlihat seperti robot. Mereka bergerak aktif untuk Tuhan, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan rohani di dalam diri mereka. Mereka melakukan banyak hal untuk Tuhan, tapi tidak didasarkan atas kasih kepada Tuhan. Tidak ada kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan, seperti sebelumnya mereka rasakan. Tanpa kasih mula-mula, rohani jemaat tersebut didapati telah mati. Karena semua aktivitas dikendalikan oleh kebiasaan atau rutinitas sehari-hari.
Tuhan memperingatkan jemaat di Efesus bahwa mereka telah begitu dalam terjatuh. Mereka harus bertobat dan melakukan lagi apa yang semula mereka lakukan (ay. 5). Peringatan serupa Tuhan berikan kepada kita. Jangan sampai kita didapati seperti robot, bergerak aktif, tetapi tidak terlihat adanya tanda kehidupan rohani. Kenakan kembali kasih mula-mula. Hendaklah mengiring Tuhan dan melakukan pekerjaan-Nya kita lakukan dengan kehidupan rohani yang dipenuhi kasih seperti waktu pertama kita mengenal-Nya. --LIN/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
Roma 4-7 (alkitab.mobi)
Arsip
Senin, 25 November 2024
ROBOT
๐ Bacaan
WAHYU 2:1-7 (alkitab.mobi)
๐ Nats
"Meskipun demikian, Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula." (Wahyu 2:4)
๐ Renungan
Salah satu ciri makhluk hidup ialah dapat bergerak aktif. Namun demikian, tidak tepat apabila kita mengatakan segala yang bergerak aktif ialah makhluk hidup. Kita ambil contoh robot. Robot aktif bergerak. Ia berjalan, mengambil, mengangkat atau memindah barang-barang. Namun, robot bukan makhluk hidup. Tidak ada kehidupan dalam sebuah robot.
Terlihat jemaat di Efesus giat mengiring Tuhan. Mereka mau bersabar dalam penderitaan, pula tidak lelah melayani (ay. 3). Namun demikian, Tuhan mengatakan bahwa Dia mencela mereka. Penyebabnya ialah mereka didapati telah meninggalkan kasihnya yang semula (ay. 4). Di mata Tuhan, jemaat di Efesus terlihat seperti robot. Mereka bergerak aktif untuk Tuhan, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan rohani di dalam diri mereka. Mereka melakukan banyak hal untuk Tuhan, tapi tidak didasarkan atas kasih kepada Tuhan. Tidak ada kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan, seperti sebelumnya mereka rasakan. Tanpa kasih mula-mula, rohani jemaat tersebut didapati telah mati. Karena semua aktivitas dikendalikan oleh kebiasaan atau rutinitas sehari-hari.
Tuhan memperingatkan jemaat di Efesus bahwa mereka telah begitu dalam terjatuh. Mereka harus bertobat dan melakukan lagi apa yang semula mereka lakukan (ay. 5). Peringatan serupa Tuhan berikan kepada kita. Jangan sampai kita didapati seperti robot, bergerak aktif, tetapi tidak terlihat adanya tanda kehidupan rohani. Kenakan kembali kasih mula-mula. Hendaklah mengiring Tuhan dan melakukan pekerjaan-Nya kita lakukan dengan kehidupan rohani yang dipenuhi kasih seperti waktu pertama kita mengenal-Nya. --LIN/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
Roma 4-7 (alkitab.mobi)
Arsip
๐ Nats
Matius 21:12-17 (AYT)
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Matius_21
#ayat@sabdabot
Matius 21:12-17 (AYT)
21:12
Lalu, Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir orang-orang yang sedang berjualbeli di Bait Allah, lalu menjungkirbalikkan meja-meja penukaran uang dan bangku-bangku mereka yang menjual burung-burung merpati.21:13
Dia berkata kepada mereka, โTelah tertulis, โRumah-Ku akan disebut rumah doa,โ tetapi kamu menjadikannya sebagai sarang para perampok.โโ21:14
Dan, orang yang buta serta yang lumpuh datang kepada-Nya di Bait Allah, lalu Dia menyembuhkan mereka.21:15
Namun, ketika para imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mukjizat-mukjizat yang sudah dilakukan Yesus dan melihat anak-anak yang berseru dalam Bait Allah, โHosana bagi Anak Daud,โ mereka menjadi marah.21:16
Lalu, mereka bertanya kepada Yesus, โApakah Engkau mendengar yang dikatakan anak-anak ini?โ Dan, Yesus menjawab mereka, โYa. Belum pernahkah kamu membaca, โDari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu, Engkau sudah menyiapkan pujian untuk diri-Mu sendiri.โ?โ21:17
Kemudian, Yesus meninggalkan mereka dan keluar dari kota itu ke Betania dan bermalam di sana.Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Matius_21
#ayat@sabdabot
๐ e-Renungan Harian
Minggu, 24 November 2024
BUKAN SARANG PENYAMUN
๐ Bacaan
MATIUS 21:12-17 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Dan berkata kepada mereka, "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Namun, kamu menjadikannya sarang penyamun." (Matius 21:13)
๐ Renungan
Kata "penyamun" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai: orang yang menyamun, perampok, perampas. Alkitab Terjemahan LAI memakai kata "penyamun" untuk menggambarkan kemarahan Yesus karena ada orang-orang yang menjadikan Bait Allah, yang seharusnya berfungsi sebagai rumah doa, tetapi hari itu terlihat bak sarang penyamun. Tak heran jika Yesus marah besar dan melakukan "pembersihan" dengan cara yang terlihat mengejutkan.
Jika kita mengingat definisi kata "penyamun" tadi, kita bisa mengerti alasan kemarahan Yesus. Bait Allah yang seharusnya menjadi tempat orang berbakti, menyembah Allah, dan mempersembahkan korban persembahan kepada Allah, sedang dijadikan sarana untuk merampok dan merampas, lewat aktivitas perdagangan yang terjadi di sana. Yesus tidak mau orang-orang yang hendak datang ke Bait Allah menjadi terhalang dan dirugikan oleh tindakan bak penyamun yang hari itu sedang terjadi di sana.
Jangan salah paham akan kemarahan Yesus di Bait Allah tersebut. Dalam konteks masa kini, Allah rasanya tidak melarang orang percaya untuk berdagang dan mengambil untung-tentu saja jika dilakukan secara benar dan keuntungan diambil dengan wajar. Namun, terhadap segala tindakan yang merugikan, berkenaan dengan perampasan, dan perampokan secara halus maupun terang-terangan kepada sesama orang percaya, Allah tidak berkenan dengan tindakan tersebut. Mari pastikan hidup kita agar dijauhkan dari sikap bak penyamun terhadap sesama, kecuali kita siap berhadapan dengan amarah Tuhan! --GHJ/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
Roma 1-3 (alkitab.mobi)
Arsip
Minggu, 24 November 2024
BUKAN SARANG PENYAMUN
๐ Bacaan
MATIUS 21:12-17 (alkitab.mobi)
๐ Nats
Dan berkata kepada mereka, "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Namun, kamu menjadikannya sarang penyamun." (Matius 21:13)
๐ Renungan
Kata "penyamun" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai: orang yang menyamun, perampok, perampas. Alkitab Terjemahan LAI memakai kata "penyamun" untuk menggambarkan kemarahan Yesus karena ada orang-orang yang menjadikan Bait Allah, yang seharusnya berfungsi sebagai rumah doa, tetapi hari itu terlihat bak sarang penyamun. Tak heran jika Yesus marah besar dan melakukan "pembersihan" dengan cara yang terlihat mengejutkan.
Jika kita mengingat definisi kata "penyamun" tadi, kita bisa mengerti alasan kemarahan Yesus. Bait Allah yang seharusnya menjadi tempat orang berbakti, menyembah Allah, dan mempersembahkan korban persembahan kepada Allah, sedang dijadikan sarana untuk merampok dan merampas, lewat aktivitas perdagangan yang terjadi di sana. Yesus tidak mau orang-orang yang hendak datang ke Bait Allah menjadi terhalang dan dirugikan oleh tindakan bak penyamun yang hari itu sedang terjadi di sana.
Jangan salah paham akan kemarahan Yesus di Bait Allah tersebut. Dalam konteks masa kini, Allah rasanya tidak melarang orang percaya untuk berdagang dan mengambil untung-tentu saja jika dilakukan secara benar dan keuntungan diambil dengan wajar. Namun, terhadap segala tindakan yang merugikan, berkenaan dengan perampasan, dan perampokan secara halus maupun terang-terangan kepada sesama orang percaya, Allah tidak berkenan dengan tindakan tersebut. Mari pastikan hidup kita agar dijauhkan dari sikap bak penyamun terhadap sesama, kecuali kita siap berhadapan dengan amarah Tuhan! --GHJ/www.renunganharian.net
๐ Bacaan setahun
Roma 1-3 (alkitab.mobi)
Arsip
๐ Nats
Lukas 9:57-62 (AYT)
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Lukas_9
#ayat@sabdabot
Lukas 9:57-62 (AYT)
9:57
Ketika mereka sedang dalam perjalanan, seorang berkata kepada Yesus, โAku akan mengikut Engkau ke mana pun Engkau pergi.โ9:58
Yesus pun berkata kepadanya, โRubah mempunyai lubang untuk tinggal dan burung-burung di udara mempunyai sarangnya. Akan tetapi, Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk beristirahat.โ9:59
Yesus berkata kepada seorang yang lain, โIkutlah Aku!โ Akan tetapi, orang itu berkata, โTuhan, izinkan aku pergi dan menguburkan ayahku terlebih dahulu.โ9:60
Akan tetapi, Yesus berkata kepadanya, โBiarlah orang mati menguburkan orang mati mereka, tetapi kamu harus pergi dan memberitakan tentang Kerajaan Allah.โ9:61
Dan, ada seorang lagi berkata, โAku akan mengikuti Engkau, Tuhan, tetapi izinkan aku berpamitan terlebih dahulu dengan keluargaku.โ9:62
Yesus berkata kepadanya, โTidak seorang pun yang telah meletakkan tangannya pada bajak tetapi masih menoleh ke belakang yang pantas bagi Kerajaan Allah.โUntuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Lukas_9
#ayat@sabdabot