Tausiyah Bimbingan Islam

Tausiyah Bimbingan Islam

View in Telegram

Recent Posts

Perbaiki Shalatmu, maka Allah akan Perbaiki Kehidupanmu

Selengkapnya dapat disimak di:
https://www.instagram.com/p/DBvu-C4zLCc/?igsh=MTNraDhxYmMzZWI3dg==

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
Sudah sepatutnya kita menjaga shalat lima waktu. Barangsiapa yang selalu menjaganya, berarti telah menjaga agamanya. Barangsiapa yang sering menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi.

Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan,
“Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agama. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.”

Mengutip dari tulisan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal hafizahullah dalam Rumaysho.com

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
Jangan Buka Medsos Pada Waktu Ini, Biar Makin Produktif

Selengkapnya dapat disimak di:
https://www.instagram.com/p/DBqlUjGTwU2/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
Doa ini amat bermanfaat agar kita dimudahkan dalam segala urusan. Itu yang pertama. Kemudian agar hati ini selalu lapang dan tidak sempit sehingga mudah menyampaikan dakwah pada orang lain dan mudah memahamkan orang lain. Lalu doa ini juga mengandung makna agar segala kekakuan lisan kita ini bisa dilepaskan dengan pertolongan Allah.

Kepada Allah-lah seharusnya kita meminta. Kepada Allah-lah satu-satunya kita mohon pertolongan. Ketika ada kesulitan, kesedihan dan kesempitan, adukanlah pada Allah.

Allah sungguh Maha Mendengar. Allah Maha Mendengar doa-doa hamba-Nya. Setiap doa yang kita panjatkan pasti bermanfaat. Tidak mungkin sama sekali tangan yang kita tengadahkan ke atas, kembali begitu saja dalam keadaan hampa.
Ketika sulit saat menghadapi ujian, mohonlah segala jalan keluar pada Allah. Ketika objek dakwah sulit menerima dakwah kita, mintalah kemudahan dari Allah karena Allahlah yang membuka hati hidayah setiap hamba sedangkan kita hanya berbicara dan menyampaikan.

Ditulis oleh Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal Hafizahullah.

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
Adapun guru yang tidak layak diambil ilmunya yaitu kebalikan dari 5 tips diatas yaitu:

1. Memiliki penyimpangan dalam akidah (keyakinan).
2. Tidak bersandar kepada dalil Al-Quran & Hadis Shahih dan berlandaskan akal logika semata.
3. Tidak berkompeten dalam bidangnya bahkan tidak mempunyai latar belakang dalam menuntut ilmu.
4. Memiliki akhlak dan adab yang buruk serta tidak menjadi suri tauladan sebagai guru.
5. Dan tidak direkomendasikan oleh ahli ilmu disebabkan penyimpangan terkait akidah dan mengikuti hawa nafsu.

Baca selengkapnya di artikel kami:
https://bimbinganislam.com/5-tips-memilih-guru-agama.../

Selengkapnya tentang postingan ini:
https://www.instagram.com/p/DBOQoZfzSJ9/...

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
Disebutkan pula hadits Abu Hurairah berikut,

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Yang namanya kaya bukanlah dengan memiliki banyak harta, akan tetapi yang namanya kaya adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446, Muslim no. 1051, Tirmidzi no. 2373, Ibnu Majah no. 4137).

Ghina nafs dalam hadits ini yang dimaksud adalah tidak pernah tamak pada segala hal yang ada pada orang lain.
Dalam hadits di atas terdapat pelajaran dari Ibnu Baththol di mana beliau berkata ketika menjelaskan hadits dalam Shahih Bukhari,

“Yang dimaksud kaya bukanlah dengan banyaknya perbendaharaan harta. Karena betapa banyak orang yang telah dianugerahi oleh Allah harta malah masih merasa tidak cukup (alias: fakir). Ia ingin terus menambah dan menambah. Ia pun tidak ambil peduli dari manakah harta tersebut datang. Inilah orang yang fakir terhadap harta (tidak merasa cukup dengan harta). Sikapnya demikian karena niatan jelek dan kerakusannya untuk terus mengumpulkan harta. Padahal hakikat kaya adalah kaya hati, yaitu seseorang yang merasa cukup dengan yang sedikit yang Allah beri. Ia pun tidak begitu rakus untuk terus menambah.”

Mengutip dari tulisan Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal hafizahullah.

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
Kita memohon pada Allah agar dilindungi dari berbagai musibah, baik musibah dunia terlebih agama. Nasalullaha assalamah walafiyah.

Selengkapnya dapat disimak di:
https://www.instagram.com/p/DBJHAzAz1JC/?igsh=MTVzbjdpbHdxOGNzZg==

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
Dari ‘Ali, ada seorang budak mukatab (yang berjanji pada tuannya ingin memerdekakan diri dengan dengan syarat melunasi pembayaran tertentu) yang mendatanginya, ia berkata, “Aku tidak mampu melunasi untuk memerdekakan diriku.”

'Ali pun berkata, “Maukah kuberitahukan padamu beberapa kalimat yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkannya padaku yaitu seandainya engkau memiliki utang sepenuh gunung, maka Allah akan memudahkanmu untuk melunasinya.

Ucapkanlah doa,

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak”

“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.”
(HR. Tirmidzi no. 3563, hasan menurut At Tirmidzi, begitu pula hasan kata Syaikh Al Albani).

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
Sudah Sepatutnya Kita Memberi Porsi Besar Dalam Belajar Adab Dan Memperbaiki Akhlaq

Wahai saudara saudariku sekalian yang mencintai Sunnah dan dicintai Allah ‘Azza wa Jalla, sudah sepatutnya bagi kita untuk memberi porsi besar kepada diri sendiri dalam mempelajari adab dan memperbaiki akhlaq.

Memang tidak mudah, karena hal itu butuh ‘mujahadah’ atau perjuangan yang kuat, bahkan para ulama pun membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajarinya. Abdulloh bin Mubarok rohimahulloh mengatakan :

طلبت الأدب ثلاثين سنة وطلبت العلم عشرين سنة كانوا يطلبون الأدب ثم العلم

“Saya mempelajari adab selama 30 tahun dan saya mempelajari ilmu (agama) selama 20 tahun, mereka (para ulama salaf) biasa memulai pelajaran dengan mempelajari adab terlebih dahulu baru kemudian ilmu”

(Ghayatun-Nihayah fi Thobaqotil Qurro I/446)

Selain itu jangan lupa berdoa agar diberi akhlaq yang baik dan dijauhkan dari akhlaq yg buruk, Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam pernah mencontohkan sebuah doa sebagaimana disebutkan dalam hadits Ali bin Abi Tholib rodhiallahu ‘anhu:

,أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ, فَإِنَّهُ لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّاأَنْت، وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَا لَايَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَاإِلَّاأَنْتَ

“Ya Allah tunjukkanlah aku pada akhlaq yang paling baik, karena tidak ada yang bisa menunjukkannya selain Engkau. Ya Allah jauhkanlah aku dari akhlaq yang buruk, karena tidak ada yang mampu menjauhkannya dariku selain Engkau”

(HR Muslim 771, Tirmidzi 3419, Abu Dawud 760)

Referensi:
https://bimbinganislam.com/semangat-belajar-islam-tapi-kurang-pengamalan-adab/

______
bimbinganislam.com | Follow IG, FB, TWT, TG, YT : Bimbingan Islam
Ucapan Terimakasih Kepada Istri, Termasuk Bentuk Syukur Kepada Allah

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (HR. Abu Daud no. 4811 dan Tirmidzi no. 1954. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Beberapa faedah dari hadits di atas:

1- Siapa yang biasa tidak tahu terima kasih pada manusia yang telah berbuat baik padanya, maka ia juga amat sulit bersyukur pada Allah.

2- Allah tidaklah menerima syukur hamba sampai ia berbuat ihsan (baik) dengan berterima kasih pada orang yang telah berbuat baik padanya.

Referensi:
https://rumaysho.com/3406-tidak-tahu-berterima-kasih.html

===================
Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami :
Instagram : @bimbingan_islam
Facebook : Bimbingan Islam
Twitter : bimbingan_islam
Telegram : http://t.me/tausiyahbimbinganislam
Whatsapp Community : https://bimbinganislam.com/bias-community
Youtube : Bias TV
Hanya 38, 9% Umat Muslim di Indonesia yang Tunaikan Salat
Sumber: Jatimtimes.com

Yang selalu melaksanakan salat berjemaah hanya 2%

Yang sering berjemaah baru mencapai 7,7%

Yang kadang-kadang berjemaah mencapai 29,2%

Bersyukurlah saat Allah memberikan taufik dan hidayah untuk kita menjaga salat 5 waktu, terlebih yang menambah dengan melaksanakan salat sunnah.

Jika kita melihat generasi terbaik (salafussaleh) umat Islam, mereka sangat menekankan pentingnya salat. Mereka bukan hanya melaksanakannya sebagai rutinitas, tetapi sebagai bentuk kecintaan dan ketaatan yang tulus kepada Allah. Mereka menyadari bahwa salat bukan sekadar kewajiban, tapi juga kesempatan untuk berkomunikasi dengan Allah, membersihkan hati, dan memperbaiki diri.

Sadarilah, meninggalkan salat merupakan salah satu dosa besar, lebih besar dari zina, riba, mabuk, dan sejenisnya—tanpa meremehkan dosa tersebut juga. Artinya, salat menjadi ibadah yang agung apabila dikerjakan dan akan menjadi dosa yang sangat besar jika ditinggalkan.

Selain itu, salat merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat yang juga memengaruhi amal lainnya.

Rasulullah ﷺ bersabda,
“Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada Hari Kiamat adalah salat. Apabila salatnya baik, maka seluruh amalnya pun baik. Apabila salatnya buruk, maka seluruh amalnya pun buruk.” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath, II/512, no. 1880).

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
Ketika kita berteman, perlihatkan wajah yang berseri-seri. Hendaknya kitapun mempunyai sifat lemah-lembut di dalam memerintah dan melarang. Kita berusaha untuk memperhatikan kesulitan mereka dan membantunya.
Kita juga harus berusaha untuk tidak menyakiti hati mereka baik dengan ucapan ataupun perbuatan.

Kitapun juga hendaknya sabar dalam menghadapi kekurangan-kekurangan ataupun perbuatan salah mereka kepada kita. Apabila seseorang memiliki sifat seperti demikian, orang yang mencintainya tidak akan bersedih selama-lamanya.
Orang yang hasad kepadanya tidak akan gembira karenanya.

Sebab orang yang menjadikan keridaannnya itu mengikuti keridaan manusia, dalam artian dia berusaha agar manusia senang tanpa berbuat dosa, maka orang seperti ini berhak mendapatkan kesempurnaan.

Berbeda dengan orang yang bergaul dengan manusia dan berusaha menyenangkan manusia, tetapi caranya dengan ikut-ikutan berbuat dosa.

✍🏻 Ditulis Ustadz Abu Yahya Badrussalam hafizhahullah dalam radiorodja.com

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
Mengamalkan iman pada takdir membuat kita lebih sabar saat diuji dan lebih bersyukur atas nikmat yang diterima, sehingga kehidupan menjadi lebih tenang dan bahagia.

InsyaaAllah.

Semoga kita diberikan kekuatan untuk beriman kepada takdir Allah dan mengamalkannya. Aamiin Ya Rabbal’aalamiin.

Selengkapnya:
https://www.instagram.com/p/DA0gqJCTp-W/?igsh=MWZ6bTAwY3NhY3Jzcg==

_
Bergabung segera dengan grup WhatsApp Community Bimbingan Islam

Link Bergabung WA Community:
https://ketemu.in/wagc-bias-so
See more posts

View in Telegram